Menuju konten utama

Kemenperin Ungkap Pentingnya IKM di Industri Komponen EV

Keterlibatan industri kecil dan menengah penting dalam industri produksi komponen kendaraan listrik  dalam negeri.

Kemenperin Ungkap Pentingnya IKM di Industri Komponen EV
Pengisian Mobil Listrik saat Pengisian Umum. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Direktorat Jenderal (Dirjen) Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian Gati Wibaningsih menuturkan keterlibatan industri kecil dan menengah (IKM) penting dalam industri produksi komponen kendaraan listrik (electric vehicle/ EV) dalam negeri. Dia menilai hal itu dilakukan agar menekan angka impor khususnya di sektor otomotif.

"Pentingnya ekosistem kendaraan listrik ini untuk melibatkan industri kecil dan menengah, terutama untuk komponen-komponen (EV). Sayang sekali jika komponen-komponen (yang seharusnya bisa diproduksi sendiri) masih kita impor," katanya dikutip dari Antara, Jumat (30/9/2022).

Lebih lanjut, Gati mengatakan bahwa keterlibatan industri kecil dan menengah pun tak lepas dari peran para talenta di baliknya. Dia juga menilai sumber daya manusia dalam negeri tak semata-mata dinilai dari sisi akademis saja, namun juga dari keterampilan (skill) di bidang tersebut, serta konsistensi yang harus dibangun terus-menerus.

"Yang paling penting saat ini adalah pelatihan, bukan cuma secara akademis, namun juga skill. Masalah saat ini adalah konsistensi dari kualitas dan jumlah produksi (dari IKM). Ini penting dan menjadi perhatian untuk melatih, mendampingi pekerja sehingga terus konsisten," ujar dia.

Adapun Gati menambahkan, pihaknya telah melibatkan banyak kementerian/lembaga untuk bekerja sama memberikan pendidikan dan pelatihan bagi IKM. Hal ini ditujukan agar IKM terus berkembang dan program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) pun bisa tercapai, tak terkecuali untuk ekosistem kendaraan listrik.

Dia menjelaskan langkah tersebut dilakukan untuk meningkatkan produksi dalam negeri, penghematan devisa negara, meningkatkan kesempatan kerja, meningkatkan utilisasi nasional. Diharapkan bisa meningkatkan efisiensi industri hingga mampu bersaing di pasar dunia, dan mengurangi ketergantungan terhadap produk luar negeri melalui optimalisasi belanja pemerintah.

Sementara itu, pihaknya telah melakukan pilot project kendaraan listrik di daerah pariwisata di Nusa Tenggara Barat (NTB) karena dinilai memiliki peluang pengembangan EV. Menurut dia, dengan adanya aktivitas pariwisata yang menggunakan EV, diharapkan penggunaan transportasi tersebut pun akan semakin luas dan berkembang pesat.

"Jika diberikan kesempatan pada IKM untuk memproduksi komponennya, itu (akselerasi kendaraan listrik) pasti bisa dilakukan. Sekarang adalah bagaimana kita bisa memberikan kesempatan itu," bebernya.

"Kalau pasar sudah terbentuk, SDM-nya juga harus sudah siap, sehingga mampu memproduksi dengan baik, dengan jumlah yang baik dan terus meningkat," pungkasnya.

Baca juga artikel terkait KOMPONEN MOBIL LISTRIK

tirto.id - Ekonomi
Sumber: Antara
Editor: Intan Umbari Prihatin