tirto.id - Kementerian Kesehatan (Kemenkes), melalui surat perintahnya pada 31 Agustus 2016, telah mengimbau pada seluruh petugas kesehatan dan juga masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan dengan melakukan pengawasan dan pemantauan lebih teliti di seluruh pintu masuk.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau Tjetjep Yudiana pun memperingatkan warganya agar waspada saat bepergian ke Singapura, mengingat tingginya lalu lintas warga dua negara itu. Ia meminta agar warga yang bepergian ke Singapura menghindari berada di luar ruangan pada pukul 6.00 hingga 9.00 dan pukul 15.00 hingga 18.00, waktu beredarnya nyamuk Aedes Aegypti.
Meski telah ada sejumlah imbauan, hingga saat ini Indonesia belum juga mengeluarkan peringatan perjalanan bagi para wisatawan yang akan melancong ke Singapura. Padahal, secara geografis Singapura berbatasan langsung dengan Indonesia, khususnya dengan Kota Batam.
Karenanya, Kementerian Kesehatan mendesak agar Kementerian Luar negeri segera mengeluarkan peringatan berupa travel advisory atau saran untuk berhati-hati bagi WNI yang hendak bepergian ke Singapura untuk mengantisipasi penularan virus Zika.
"Belum warning, kami hanya berencana membuat travel advisory, untuk berhati-hati terutama wanita hamil," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian kesehatan RI, Subuh di Batam, Kepulauan Riau, Kamis (1/9/2016), seperti yang dilansir situs berita Antara.
Peringatan berhati-hati itu diperlukan agar para wisatawan, khususnya wanita hamil, yang akan bepergian ke Singapura dapat meningkatkan kewaspadaannya. Seperti yang diketahui, virus Zika dapat menyerang otak janin sehingga berbahaya bagi perempuan yang tengah mengandung.
Kabar terakhir bahkan menyebutkan, satu warga negara Indonesia (WNI) yang sedang berada di Singapura sudah terkonfirmasi positif terinfeksi virus Zika. Informasi tersebut disampaikan oleh Arrmanatha Nasir selaku Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia yang menerima pemberitahuan resmi dari Kementerian Kesehatan Singapura.
"Namun untuk kepentingan privasi, yang disampaikan Kementerian Kesehatan Singapura hanya konfirmasi bahwa pasien tersebut WNI perempuan," kata Arrmanatha dalam jumpa pers mingguan di kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Kamis (1/9/2016).
Sebagaimana dikutip oleh Antara, Arrmanatha menambahkan KBRI di Singapura akan terus berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan Singapura untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai kondisi WNI tersebut.
Belum Tetapkan Kejadian Luar Biasa
Pada 29 Agustus 2016 Kementerian Singapura mengeluarkan peringatan bahaya level dua terkait merebaknya virus Zika di negara tersebut, dan hingga saat ini sudah 115 orang positif terjangkit Zika di sana.
Meski tercatat sudah 115 orang yang terjangkit virus Zika, Pemerintah Singapura belum menetapkan kejadian luar biasa (KLB) atas peristiwa ini. Hal itu dikemukakan Duta Besar Indonesia untuk Singapura Ngurah Swajaya usai menghadiri sebuah acara di Batam, Kamis (1/9/2016).
Dari jumlah tersebut, Ngurah mengungkapkan terdapat satu orang di antaranya diinformasikan adalah wanita dalam kondisi hamil. "Informasinya sudah ada satu orang yang hamil terjangkit," jelasnya.
Untuk menekan angka penyebaran virus Zika di negara tersebut, menurut Ngurah, Pemerintah Singapura sudah melakukan sejumlah penanganan seperti penyemprotan, imbauan bagi warganya yang demam agar segera ke dokter. Selain itu, pihak kedutaan Singapura juga tetap berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk meningkatkan deteksi dini virus Zika, terutama di kawasan pelabuhan dan bandara dengan memberikan travel inspire.
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari