tirto.id - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengaku sudah menurunkan tim kesehatan untuk membantu proses rehabilitasi korban selamat banjir bandang di Sentani, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Menkes Nila Moeloek.
"Sudah, jadi pihak kami sudah ada yang di lokasi bencana. Dikawal oleh Pak Anung [Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit] bersama dengan pusat krisis kesehatan," ujarnya di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Rabu (20/3/2019).
Nila menambahkan selain tenaga medis, obat-obatan dan peralatan medis juga sudah berada di lokasi pengungsi terdampak banjir bandang di Sentani.
"Juga makanan tambahan, mereka kan tinggalnya di pengungsian. Kami juga sudah menyiapkan tim kebersihan di sana," tuturnya.
Satu hal yang menurut Menkes perlu diperhatikan terkait kondisi pengungsi di posko yakni lingkungan.
Sebab menurut Nila dengan kondisi serba terbatas dan seadanya di lokasi pengungsian saat ini sangat rentan sekali penyakit untuk muncul menyerang para pengungsi.
"Karena udara dan kondisinya tidak seperti mereka tinggal di rumah, sekarang kan di pengungsian, takutnya terkena ISPA dan diare. Karena itu kesehatan lingkungan juga kami sudah kirim ke sana," pungkasnya.
Sampai dengan saat ini, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan terdapat 104 korban meninggal dunia, 160 luka-luka, dan 79 orang masih hilang. Jumlah pengungsi pun terus bertambah sebanyak 9.691 orang.
Penulis: Alfian Putra Abdi
Editor: Nur Hidayah Perwitasari