Menuju konten utama

Kemenhub: Lion Air Tidak Laporkan Kesalahan Prosedur

Kementerian Perhubungan mengaku bahwa maskapai penerbangan Lion Air tidak melaporkan kesalahan prosedur dalam penurunan penumpang internasional ke terminal domestik pada 10 Mei 2016 lalu. Salah satu petinggi Kemenhub bahkan mengaku, informasi itu diperolehnya dari media sosial. Lion Air juga mengamini pernyataan Kemenhub, karena mereka merasa bahwa kesalahan prosedur itu adalah wewenang bea cukai dan imigrasi.

Kemenhub: Lion Air Tidak Laporkan Kesalahan Prosedur
Pesawat Lion Air di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Tirto/TF Subarkah

tirto.id - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan bahwa maskapai penerbangan Lion Air tidak melaporkan kesalahan prosedur penurunan penumpang pada Selasa, (10/05/2016) lalu. Kemenhub bahkan mengaku, peristiwa itu mereka ketahui dari media sosial.

Hal ini diungkapkan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Suprasetyo saat konferensi pers di Kementerian Perhubungan, Senin, (16/05/2016).

"Pihak Lion Air tidak melapor ke imigrasi dan Otoritas Bandara Soekarno-Hatta. Saya tahunya malah dari media sosial," akunya.

Ia menambahkan, pihaknya telah menegur Lion Air karena kelalaiannya tidak melapor ke Kantor Otoritas Bandara Wilayah I Bandara Soekarno-Hatta.

"Sudah kami tegur tadi ketika dipanggil," tandasnya.

Suprasetyo menegaskan, pihaknya akan melakukan investigasi terlebih dahulu sebelum memberikan sanksi kepada maskapai milik anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Rusdi Kirana ini.

Suprasetyo mengatakan, sanksi tersebut dilandasi oleh Peraturan Menteri Nomor 61 Tahun 2015 Tentang Fasilitas Udara (FAL) serta Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 Tentang Keimigrasian.

Dalam kesempatan berbeda. Direktur Operasi Lion Air Daniel Putut mengakui bahwa pihaknya tidak melaporkan kejadian ini kepada Kantor Otban Bandara Soekarno Hatta. Ia mengaku, kejadian itu sudah bisa ditangani oleh keimigrasian.

"Memang hebatnya media sosial jadi ramai beberapa hari kemudian, padahal pada hari kejadian sudah tahu masalah ini," selorohnya.

Daniel berdalih, Lion Air telah berkoordinasi dengan imigrasi dan bea cukai.

"Ini namanya 'irregularities operational', kan terkait langsung dengan imigrasi dan bea cukai. Jadi kalau seperti contoh kecelakaan di jalan raya, kita cukup lapor ke polisi. Tidak perlu lapor ke kepala sekolah atau ke dosen 'kan, kalau kita mahasiswa," imbuh Daniel.

Sebelumnya, Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah I Kelas Utama Soekarno-Hatta Muzaffar Ismail juga mengonfirmasi tentang tidak adanya laporan dari pihak Lion Air atas insiden 10 Mei tersebut. Ia menyatakan, Otban mengetahuinya dari sumber lain.

"Lion Air tidak segera melaporkan kejadian pada 10 Mei 2016 secara resmi kepada CIQ (custom, immigration, quarantaine) Kementerian Perhubungan," katanya.

Untuk itu, dia akan melakukan investigasi secara menyeluruh kepada penyelenggara bandar udara, yaitu Angkasa Pura II dan Lion Air termasuk "ground handling".

Muzaffar memaparkan, penanganan investigasi kejadian Lion Air JT 161 yang dilakukan Direktorat Teknis Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub dan Kantor Otoritas Bandara Wilayah I juga berfokus apakah ada unsur kesengajaan atau murni kesalahan prosedur.

"Karena itu, tidak menutup kemungkinan personel PPNS (Penyidik Pegawai Negeri Sipil) Ditjen Perhubungan Udara diikutsertakan," katanya.

Pada 10 Mei 2016 lalu, maskapai Lion Air melakukan kesalahan penurunan penumpang, saat satu bus yang menyangkut penumpang dari pesawat JT 161 jurusan Singapura – Jakarta, justru diturunkan di Terminal 1 (terminal domestik). Hal ini menyebabkan para penumpang penerbangan internasional tersebut tidak mengikuti prosedur pengecekan bea cukai dan keimigrasian seperti biasanya.

Terkait kasus ini, Lion Air mengaku sudah 'merumahkan' dua karyawannya yang dianggap bertanggung jawab terhadap kesalahan ini. Satu karyawan yang dipecat berposisi sebagai driver bus, sedangkan satu karyawan lagi menjabat sebagai group leader yang merupakan atasan sang sopir. (ANT)

Baca juga artikel terkait LION AIR

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Penulis: Putu Agung Nara Indra
Editor: Putu Agung Nara Indra