Menuju konten utama

Kemendikbud Tingkatkan Pendidikan Karakter Guru Melalui MGMP

Kemendikbud memberikan pembekalan pendidikan karakter kepada guru-guru dengan pola sistem zonasi yang mulai diterapkan pada tahun ajaran 2019.

Kemendikbud Tingkatkan Pendidikan Karakter Guru Melalui MGMP
Logo kemendikbud. FOTO/kemdikbud.go.id

tirto.id - Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Kemendikbud Supriano merespon permasalahan pendidikan yang melibatkan tenaga ajar baik sebagai pelaku maupun korban dalam beberapa kasus.

Seperti kasus guru honorer di Gresik yang dipersekusi muridnya dan kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan guru olahraga kepada siswinya di Malang.

Supriano menilai, hal tersebut menjadi pemantik untuk memberikan pembekalan pendidikan karakter kepada guru-guru dengan pola sistem zonasi yang mulai diterapkan pada tahun ajaran 2019.

"Zonasi itu kan bukan untuk Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) saja. Tapi termasuk juga untuk peningkatan kompetensi guru. Yang mana guru nantinya akan ditingkatkan pedagogiknya (seni atau strategi mengajar seorang guru)," ujarnya kepada Tirto, Rabu (13/2/2019).

Melalui sistem zonasi ini, kata dia, akan ada pembekalan dengan format Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP). Di mana hal tersebut akan menjadi medium diskusi para guru untuk menjawab permasalahan di tingkat lokal.

"Jadi kami tidak lagi menarik guru untuk pelatihan tingkat nasional, tetapi berlatih di tingkat zona melalui MGMP," tuturnya.

Nantinya, ia juga berharap program seperti ini mampu membawa pendidikan karakter ke dalam mata pelajaran. Sehingga baik guru dan murid akan sama-sama terbina karakternya.

"Kami tidak hanya mengharap anak-anak cerdas namun juga berkarakter. Termasuk juga gurunya, gurunya ini bagaimana melakukan atau pendekatan kepada anak-anak melalui mata pelajaran," tandasnya.

Sebelumnya, dunia pendidikan Indonesia ramai menyoroti guru honorer Nur Kalim yang dipersekusi muridnya lantaran memberikan teguran melarang merokok. Kejadian tersebut sempat dipermasalahkan namun Kalim memilih memaafkan muridnya.

Sementara itu di Malang, guru olahraga berinisial IS dilaporkan sejumlah orangtua murid atas tuduhan melakukan pelecehan seksual kepada beberapa siswi. Hingga saat ini kasusnya sudah ditangai oleh Polres Malang Kota.

Baca juga artikel terkait PENDIDIKAN KARAKTER atau tulisan lainnya dari Alfian Putra Abdi

tirto.id - Pendidikan
Reporter: Alfian Putra Abdi
Penulis: Alfian Putra Abdi
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno