tirto.id - Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Mayjen (Purn) Soedarmo, menyebut 19,4 pegawai negeri sipil (PNS) di Indonesia tidak setuju dengan ideologi Pancasila.
Menurutnya, penolakan terhadap Pancasila di kalangan pegawai negeri tersebut jadi penyebab lemahnya ketahanan nasional.
"Yang menyebabkan turunnya ketahanan nasional di negara ini adalah penurunan di masalah ideologi. 19,4 persen PNS tidak setuju ideologi Pancasila," ujarnya di kantor Lembaga Persatuan Ormas Islam (LPOI), Jakarta Pusat, Sabtu (17/11/2018).
Data 19,4 persen PNS yang anti Pancasila itu dikutip dari survei Alvara Research yang dilakukan 10 September sampai 5 Oktober 2017 di 6 kota yaitu Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, dan Makassar.
Survei ini mengambil 1.200 responden dengan kalangan PNS, swasta/profesional dan di BUMN, dengan rentan usia 25-40 tahun.
Selain kalangan pekerja, Acara juga melakukan Alvara juga melakukan survei terhadap 1.097 reseponden yang berasal dari golongan milenial di 33 provinsi di Indonesia.
Hasilnya, sebanyak 40,9 persen responden generasi milenial muslim Indonesia berorientasi nasionalis-religius. Sedangkan yang berorientasi nasionalis sebesar 35,8 persen. Sementara milenial muslim yang berorientasi religius berjumlah 23,3 persen.
Lantaran itu lah, ia mendorong ormas-ormas moderat seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah untuk memperkuat kehadirannya di kalangan terdidik dan kelas menengah muslim membendung penolakan terhadap Pancasila tersebut.
"Inilah bagaimana mana kita harus membenahi segera," tutur Soedarmo.
Penulis: Hendra Friana
Editor: Yantina Debora