Menuju konten utama

Kemendag Kawal Stok Pangan Agar Tetap Stabil

Untuk menjaga harga agar tetap stabil menjelang lebaran, Kemendag mengawal stok dan harga pangan di sejumlah daerah, seperti di pasar tradisional, ritel dan gudang penyimpanan barang kebutuhan pokok.

Kemendag Kawal Stok Pangan Agar Tetap Stabil
Ilustrasi. Pedagang sembako menjajakan daganganya di Pasar Godean, Sleman, DI Yogyakarta, Senin (19/12).ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko.

tirto.id - Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengawal stok dan harga pangan di sejumlah daerah, seperti di pasar tradisional, ritel dan gudang penyimpanan barang kebutuhan pokok untuk menjaga kondisi agar tetap stabil menjelang lebaran. Hari ini, Minggu (7/5/2017) Kemendag melakukan pengawalan di Kota Solo, Jawa Tengah.

Dalam melakukan pemantauan harga dan stok pangan tersebut, Kemendag dipimpin oleh Staf Khusus Menteri Perdagangan Bidang Hubungan Antar Lembaga dan Peningkatan Sarana Perdagangan, Eva Yuliana yang didampingi Kepala Dinas Perdagangan Kota Surakarta, Subagiyo, ke Pasar Gede, Pasar Tanggul, Hypermart Solo Grand Mall, dan Lottemart Solo, Minggu (7/5/2017).

“Kami bersama rombongan pada hari sebelumnya juga melakukan pemantauan ke Klaten, pada Sabtu (6/5/2017)," kata Eva Yuliana.

Menurut Eva pihaknya melakukan pemantauan langsung kebijakan harga eceran tertinggi (HET) sejumlah komoditas sudah berjalan di beberapa ritel anggota Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), terutama untuk komoditas gula, minyak goreng dan daging sapi beku.

Eva menyatakan, perkembangan harga barang kebutuhan pokok di Solo pada Minggu, terpantau nisbi stabil dibandingkan satu minggu sebelumnya. Harga di Pasar Gede dan Tanggul Solo, nisbi sama, antara lain beras medium Rp10.500/kg, gula pasir kemasan polos Rp12.500/kg, minyak goreng curah Rp10.800/kg, daging sapi Rp100.000/kg.

Harga terigu dijual stabil Rp8.000/kg, daging ayam Rp28.000/kg, telur ayam Rp19.000/kg, cabe merah kriting Rp30.000/kg, bawang merah Rp30.000/kg, dan cabe rawit merah Rp60.000/kg, sedangkan potensi lonjakan harga terjadi pada komoditas bawang putih yang harganya meningkat dari Rp53.000/kg menjadi Rp60.000/kg.

Eva menjelaskan, dari hasil pantauan penerapan HET pada ritel di wilayah Solo masih ditemukan harga di atas HET, tetapi hal itu, terjadi di ritel Atria Swalayan atau bukan anggota Aprindo. Namun, di ritel-ritel anggota Aprindo seperti Hypermart Solo Grand Mall (SGM) dan Lottemart sudah disiplin memajang spanduk-spanduk komoditas yang wajib dijual dengan HET.

Kendari demikian, Eva meminta ritel-ritel memasok lebih banyak minyak goreng kemasan sederhana karena ada beberapa yang kehabisan stoknya.

Selain itu, kata Eva dari hasil pemantauan stok di Gudang Bulog subdivre Klaten, tercatat stok beras sekaranga mencapai 13.255 ton, yang mampu memenuhi kebutuhan Kabupaten Klaten selama 6-10 bulan, sedangkan gula dipastikan juga masih mencukupi, yakni sebanyak 749 ton.

"Klaten merupakan salah satu lumbung yang banyak memasok barang pokok, seperti beras, ke berbagai daerah lain di Indonesia," ucap Eva.

Oleh karena itu, kata Eva pengendalian stok merupakan prioritas utama karena akan berdampak tidak hanya pada Klaten, tetapi juga Jawa Tengah, dan nasional pada umumnya.

Kemendag berupaya mengantisipasi sejak dini potensi kenaikan harga barang kebutuhan pokok menjelang hari besar keagamaan nasional. Langkah itu, melakukan identifikasi harga pokok daerah dan nasional. Kedua melakukan identifikasi langkah-langkah dan kesiapan instansi terkait dan pelaku usaha, dan yang ketiga yaitu meningkatkan fungsi pengawasan atas barang yang beredar di masyarakat.

"Kami berharap dapat dengan pemantauan ini, dapat menghindari terjadinya kekurangan pasokan, memastikan tidak terjadinya gangguan distribusi, serta aksi spekulasi atau penimbunan barang kebutuhan pokok secara tidak wajar," ujarnya.

Baca juga artikel terkait KEMENTERIAN PERDAGANGAN

tirto.id - Ekonomi
Sumber: antara
Penulis: Abdul Aziz
Editor: Abdul Aziz