Menuju konten utama

Kemenangan Modric dan Absennya Ronaldo di Malam Penghargaan UEFA

Cristiano Ronaldo absen di Malam Penghargaan UEFA kala Luka Modric meraih gelar Pemain Terbaik UEFA 2017-2018.

Kemenangan Modric dan Absennya Ronaldo di Malam Penghargaan UEFA
Aksi Luka Modric pada pertandingan babak 8 besar Piala Dunia 2018 antara Timnas Rusia vs Timnas Kroasia di Fisht Stadium, Sochi, Rusia,Minggu (08/07/2018). AP Photo/Manu Fernandez

tirto.id - Luka Modric dinobatkan sebagai Pemain Terbaik UEFA musim 2017-2018 di Malam Penghargaan UEFA pada Kamis (30/8/2018) lalu. Namun, "pesta" kemenangan sang gelandang Real Madrid tidak dihadiri mantan rekan setimnya di Los Blancos, Cristiano Ronaldo. Bintang baru Juventus itu absen dalam acara tersebut.

Untuk memenangi gelar Pemain Terbaik UEFA musim lalu, Luka Modric mesti menyingkirkan dua nama besar, Cristiano Ronaldo dan Mohamed Salah. Berdasarkan rilis UEFA, Modric mendapatkan nilai yang cukup mencolok dari Pengamat Teknis UEFA dibandingkan dua pesaingnya tersebut.

Modric yang membantu Real Madrid juara Liga Champions tiga kali beruntun dan mengantar Kroasia ke final Piala Dunia 2018, mengumpulkan 313 poin. Ia unggul 90 poin dari Ronaldo yang ada di urutan kedua, dan 179 poin lebih banyak daripada Salah yang ada di posisi ketiga.

"Selalu tersedia untuk menerima bola, dia sangat penting untuk menentukan bagaimana para juara ingin bermain," kata Pengamat Teknis UEFA tentang Modric.

Namun, kemenangan Luka Modric itu ditanggapi sinis oleh kubu Cristiano Ronaldo. Sang kakak, Katia Aveiro sampai merasa perlu mengunggah perbandingan gol dan assist Ronaldo versus Modric di Liga Champions musim lalu, melalui akun Instagram miliknya. Ronaldo mencetak 15 gol dan 4 assist dalam 12 laga (seharusnya 13 laga), sementara Modric hanya satu gol dan satu assist dalam 11 laga (seharusnya 14 laga).

Perbandingan yang dilakukan Katia Aveiro sendiri cukup bias, karena hanya menunjukkan infografik keterlibatan Ronaldo dan Modric dalam gol dan assist Real Madrid semata. Selain itu, Katia hanya mencantumkan penilaian di Liga Champions semata, tidak menggabungkannya dengan Liga Spanyol dan Piala Dunia.

Dalam laman resmi mereka, UEFA menekankan, perhitungan dilakukan terkait pencapaian seorang pemain di level klub, baik di kompetisi lokal maupun kontinental, dan di level internasional.

"Penghargaan ini diberikan untuk para pemain terbaik, terlepas dari kewarganegaraan mereka, selamabermain untuk klub dalam wilayah asosiasi anggota UEFA selama musim lalu. Pemain dinilai berdasarkan penampilan mereka di semua kompetisi - domestik, kontinental dan internasional," tulis UEFA.

Jorge Mendes, agen Cristiano Ronaldo juga mengeluarkan pendapat senada dengan Katia Aveiro. Baginya, kegagalan sang bintang internasional Portugal meraih gelar Pemain Terbaik UEFA untuk keempat kalinya, adalah hal aneh.

"Cukup konyol. Cristiano Ronaldo mencetak 15 gol, membawa Real Madrid juara Liga Champions sekali lagi," ungkap dikutip Marca.

Cristiano Ronaldo sendiri tidak hadir dalam Malam Penghargaan UEFA pada Kamis (30/8/2018) lalu. Ia melewatkan kesempatan mengangkat trofi Penyerang Terbaik UEFA musim lalu. Gol tendangan over-headnya ke gawang Juventus, tim yang dibela Ronaldo musim ini, juga terpilih sebagai Gol Terbaik Musim 2017-2018 versi UEFA.com.

Satu-satunya alasan diungkapkan oleh Direktur Umum Juventus, Giuseppe Marotta.

"Itu (keputusan Ronaldo tak datang) adalah alasan pribadi," kata Marotta dikutip Marca.

Namun, apakah alasan pribadi yang dimaksud?

Baca juga artikel terkait LIGA CHAMPIONS atau tulisan lainnya dari Fitra Firdaus

tirto.id - Olahraga
Penulis: Fitra Firdaus
Editor: Fitra Firdaus