Menuju konten utama

Kemenaker Siap Lakukan Deteksi Dini Kanker Serviks

Data pemerintah tahun 2015 menunjukkan, jumlah penderita kanker serviks pada perempuan Indonesia akan terus meningkat dalam kurun waktu 10 tahun. Karena itu Kementerian Ketenagakerjaan melakukan upaya pencegahan dengan melakukan pemeriksaan dini kanker serviks.

Kemenaker Siap Lakukan Deteksi Dini Kanker Serviks
Seorang perempuan melintas di depan layar saat sosialisasi kanker serviks (kanker leher rahim) dan pemeriksaan pap smear. Antara Foto/Rahmad.

tirto.id - Pemeriksaan kanker serviks bagi 1.250 buruh di Sidoarjo, Jawa Timur digelar Kementerian Ketenagakerjaan. Langkah itu dilakukan untuk menurunkan jumlah penderita kanker leher rahim (serviks) dan upaya pencapaian produktivitas pekerja perempuan di Indonesia.

Plt Dirjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan Kemenaker Ir Maruli AH MA MPd, di Jakarta, Selasa (25/10/2016) menjelaskan, buruh perempuan di PT ECCO Indonesia itu akan menjalani deteksi dini gejala kanker leher rahim menggunakan Tes Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) oleh tim dokter dari Kemnaker.

"Tes IVA merupakan salah satu upaya pemeriksaan awal yang diprioritaskan bagi perempuan Indonesia agar dapat dilakukan penanganan tepat dan cepat bila diketahui gejalanya," katanya.

Sebagaimana diberitakan Antara, Rabu (26/10/2016), puncak acara sosialisasi dan pemeriksaan IVA itu dilaksanakan Kamis (27/10/2016) 2016 dan akan ditinjau Ibu Iriana Joko Widodo dan Ibu Mufidah Yusuf Kalla serta para Ibu anggota Organisasi Aksi Solidaritas Era (OASE).

Kegiatan "Peningkatan Kesehatan Tenaga Kerja Perempuan dalam Pencegahan dan Deteksi Dini Kanker Pada Perempuan Indonesia" di Sidoarjo itu merupakan kerja sama antara Kementerian Ketenagakerjaan dengan Organisasi Aksi Solidaritas Era (OASE) Kabinet Kerja, sebagai wujud nyata program aksi kepedulian terhadap tenaga kerja wanita Indonesia.

Sebelumnya Mar'fiah Hanif Dakiri, anggota OASE mengharapkan kegiatan ini dapat menjadi pelopor pencegahan karker serviks di daerah Jawa Timur dan sekitarnya khususnya bagi buruh perempuan karena jika alpa dalam deteksi ini bisa menyebabkan gangguan kesehatan yang serius dan menganggu produktivitas kerja.

"Peran tenaga kerja wanita menjadi sangat penting, yang tidak hanya ikut mendukung keluarga dalam mencari penghasilan, tetapi juga menjadi komponen penting dalam peningkatan produktivitas nasional," katanya.

Keterlibatan kaum perempuan dalam ekonomi keluarga juga sudah memasuki sektor-sektor informal, dimana perannya dalam mendorong tumbuhnya ekonomi nasional tidak terelakkan lagi.

Sementara Direktur Bina Bina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Kemenaker Dewi Rahayu menjelaskan, kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya upaya pencegahan kanker leher rahim sejak dini, dan meningkatkan pola hidup bersih dan sehat baik dirumah maupun di tempat kerja.

Data pemerintah tahun 2015 menunjukkan bahwa jumlah penderita kanker serviks pada perempuan Indonesia akan terus meningkat dalam kurun waktu 10 tahun mendatang jika tidak dilakukan tindakan upaya-upaya pencegahan.

Kegiatan serupa pernah dilakukan bersamaan dengan peringatan hari buruh internasional (Mayday) pada tahun 2015 dengan sasaran 7.503 orang pekerja wanita, terdiri atas 4.000 buruh PT Sritex di Sukoharjo, 2.503 buruh PT SAMA di Semarang, dan 1.000 buruh PT Primayuda di Boyolali.

Dari seluruh jumlah tersebut yang dinyatakan positif atau perlu melakukan pemeriksaan tindak lanjut sebanyak 36 orang (0,48%).

Baca juga artikel terkait KANKER atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari