Menuju konten utama

Kemenag Tingkatkan Target Persentase Kepuasan Layanan Haji

Kementerian Agama (Kemenag) RI berusaha meningkatkan kualitas pelayanan kepada jamaah haji, antara lain dalam bidang katering, bimbingan manasik haji, transportasi, dan penginapan sebagai upaya meningkatkan persentase kepuasan layanan haji hingga 84 persen. Pada 2015, data statistik menunjukkan angka kepuasan layanan haji sebesar 82,69 persen.

Kemenag Tingkatkan Target Persentase Kepuasan Layanan Haji
Ibadah Haji.Shutterstock

tirto.id - Kementerian Agama (Kemenag) RI berusaha meningkatkan kualitas pelayanan kepada jamaah haji, antara lain dalam bidang katering, bimbingan manasik haji, transportasi, dan penginapan sebagai upaya meningkatkan persentase kepuasan layanan haji hingga 84 persen. Pada 2015, data statistik menunjukkan angka kepuasan layanan haji sebesar 82,69 persen.

Sri Ilham Lubis selaku Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kemenag mengatakan, Kemenag membuat standardisasi menu katering untuk jamaah Indonesia yang disosialisasikan dan akan didistribusikan ke penyedia katering di Arab Saudi.

"Ini untuk menyeragamkan cara masak, bumbu dan bagaimana mengolah masakan Indonesia," kata Ilham, di Banten, Senin (30/5/2016) malam.

Dia berharap, langkah standardisasi dapat mengurangi kesulitan seperti yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya dalam hal ketersediaan bahan baku dan bumbu masak untuk makanan Indonesia. Dengan adanya standardisasi, diharapkan penyedia katering bisa mempersiapkan kebutuhan sejak awal.

"Dalam jumlah besar, susah didapat di musim haji," kata Sri.

Menu yang disiapkan pun bervariasi setiap hari, mulai dari berbagai tumis sayuran dan variasi olahan ayam, daging dan ikan.

Untuk melengkapi panduan standardisasi menu Indonesia, pihaknya juga akan membuat video demonstrasi memasak resep-resep Indonesia. Video itu akan diberikan kepada penyedia katering Arab Saudi untuk memudahkan proses memasak makanan Indonesia.

"Upaya menyusun standardisasi menu ini diharapkan dapat meningkatkan indeks kepuasan jamaah, terutama yang terkait dengan citarasa Nusantara," jelasnya.

"Jika puas dengan katering dan makan sampai habis, maka stamina terjaga selama haji," imbuh dia.

Pemerintah telah bekerjasama dengan 25 perusahaan penyedia katering di Mekkah, 11 di Madinah, 18 di Armina dan satu di Jeddah.

Selain soal kuliner, Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama RI Abdul Djamil di Banten, Senin (30/5/2016) malam, menerangkan bahwa pihaknya juga berusaha meningkatkan kualitas bis yang dipakai jamaah untuk berpindah dari satu kota ke kota lain.

Selain itu, rute penerbangan yang efisien juga tetap dipertahankan. Abdul mengatakan, separuh jamaah yang akan beraktivitas terlebih dulu di Madinah langsung diterbangkan ke kota tersebut tanpa transit di Jeddah.

"Mereka tidak akan kelelahan," kata Abdul.

Selain itu, jumlah bimbingan manasik haji juga ditambah. Manasik haji untuk jamaah Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah ditambah dari enam menjadi delapan kali. Sementara untuk jamaah dari luar pulau Jawa diperbanyak hingga 10 kali bimbingan.

Bimbingan manasik haji ditambah dengan harapan agar jamaah semakin memahami tata cara ibadah haji sehingga tidak mengalami kesulitan saat tiba di Tanah Suci.

"Prosesnya seperti apa, doa-doanya seperti apa, kalau mau panjang seperti ini, pendek seperti ini," jelas Abdul.

Ia mengatakan persiapan pemondokan untuk jamaah haji juga telah siap 100 persen dengan kualitas yang setara hotel bintang tiga.

(ANT)

Baca juga artikel terkait HAJI

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Editor: Putu Agung Nara Indra