tirto.id - Kementerian Agama mengingatkan keberangkatan haji hanya bisa dilakukan menggunakan visa haji. Masyarakat diminta tak tergiur dengan penawaran haji dengan visa ummal atau pekerja, ziarah atau turis atau lainnya.
“Setelah berdialog dengan Kementerian Haji dan dan Umrah dan berbagai pihak, kami menegaskan lagi bahwa untuk keberangkatan haji harus menggunakan visa haji,” kata Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama, Hilman Latief, dalam keterangan tertulis, Selasa (23/4/2024).
Ia mengatakan, sejumlah pihak menawarkan haji tanpa antre dengan berbagai jenis visa di media sosial. Menurut Hilman, pemerintah Arab Saudi akan memeriksa dengan ketat terkait visa yang digunakan jemaah haji di sana.
“Saudi sudah menyampaikan kepada kami terkait potensi penyalahgunaan penggunaan visa non-haji pada haji 2024, itu betul-betul akan dilaksanakan secara ketat dan akan ada pemeriksaan yang intensif dari otoritas Saudi,” urai dia.
Hilman mengakui bahwa antrean visa haji saat ini tergolong panjang. Sebab, antusiasme masyarakat Indonesia untuk beribadah haji tergolong tinggi.
Meski demikian, masyarakat diminta lebih cermat terhadap setiap informasi yang menawarkan berangkat haji tanpa antrean.
“Sudah banyak yang tertipu dengan iming-iming bisa berangkat haji tanpa antre atau haji langsung berangkat. Penawaran semacam ini makin masif diiklankan di media sosial,” sebut Hilman.
Ia menambahkan, “Ini sekali lagi saya mengingatkan agar tidak banyak anggota masyarakat yang tertipu atau terkena masalah.”
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Abdul Aziz