tirto.id - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menargetkan elektrifikasi melalui Program Indonesia Terang pada 2019 mencapai 67 persen atau mencakup 6.926 desa dari Nusa Tenggara Barat (NTB) hingga Papua.
"Nanti sampai tahun 2019, dari target elektrifikasi nasional, 67 persen di antaranya membentang dari NTB hingga Papua," kata Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Rida Mulyana, seperti dikutip dari Antara, Kamis, (10/3/2016).
Rida menyebut target 67 persen itu mencakup 6.926 desa dari seluruh target elektrifikasi nasional sampai 2019. Jumlah keseluruhan desa yang yang menjadi target dalam program Indonesia Terang kurang lebih 10.300 desa, terletak di Provinsi NTB, Nusa Tenggara Timur (NTT), Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat.
Sementara itu, sehari lalu, Direktur Regional Papua dan Maluku PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero, Haryanto W.S, mengatakan bahwa kondisi elektrifikasi di area kerjanya memang tergolong rendah, hanya sekitar 74 persen di Maluku, 48 persen di Papua, dan 60 persen di Papua Barat.
Lebih lanjut, Haryanto menerangkan kondisi tersebut terkait erat dengan keadaan geografis alam yang berupa pegunungan. Selain itu, penduduk Papua juga bermukim secara menyebar.
“Karenanya, pemerintah menyatakan akan berupaya untuk menggunakan energi potensial di wilayah-wilayah tersebut seperti surya atau angin," kata Haryanto, Rabu, (9/3/2016).
Haryanto menambahkan, untuk membantu kelancaran program, pihaknya telah menyiapkan roadmap dan menyusun prioritas pengembangan target aliran listrik.
"Kita akan membuat roadmap itu dalam empat bulan ke depan dengan mengidentifikasi dan buat susunan prioritas nasional untuk capai target nasional 97 persen terlistriki, termasuk menghitung kebutuhan biaya di sana," ucap Haryanto.