tirto.id - Serangan demi serangan yang dilancarkan Israel sejak bulan Oktober 2023 terhadap warga sipil di Gaza, Palestina, masih berlangsung hingga saat ini. Kementerian Kesehatan di Gaza, seperti yang dikutip dari Al Jazeera, melaporkan, jumlah korban tewas imbas serangan Israel ke warga sipil di Palestina sejak Oktober 2023 telah menyentuh angka 30.878 jiwa pada 8 Maret 2024.
Tak hanya itu, serangan ini juga menyebabkan jutaan warga Palestina di Gaza terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman demi menghindari serangan demi serangan yang dilancarkan Israel. Kondisi ini pun turut menimbulkan simpati dari sejumlah warga dunia terhadap pelanggaran kemanusiaan di Palestina.
Salah satu bentuk solidaritas yang ditunjukan adalah dengan cara gerakan memboikot produk yang dianggap berafiliasi dengan Israel. Di Indonesia, Majelis Ulama Indonesia (MUI) bahkan telah mengeluarkan fatwa untuk memboikot produk milik perusahaan yang disebut mendukung Israel.
Di tengah gencarnya gerakan untuk memboikot produk yang dianggap terafiliasi dengan Israel, sebuah unggahan di Facebook dari akun bernama "Ari Murtono" menyebarkan klaim bahwa salah satu iklan restoran cepat saji yaitu Kentucky Fried Chicken (KFC) dinilai telah mengolok-olok pengungsi Palestina. Lebih lanjut, narasi dalam akhir unggahan itu juga mengajak masyarakat untuk memboikot produk KFC.
Unggahan tersebut menyertakan tangkapan layar yang diklaim merupakan unggahan di media sosial milik KFC dengan keterangan sebagai berikut:
“Sorry, no tents here, just finger-lickin’ good chicken, just the way you like it to spice up your weekend. #NoTentsJustChicken #KFCAntigua”
Jika diterjemahkan ke bahasa Indonesia, artinya sebagai berikut:
“Maaf, tidak ada tenda di sini, hanya daging ayam yang lezat, seperti yang kamu suka untuk membumbui akhir pekanmu. #Tak Ada Tenda Hanya Daging Ayam #KFCAntigua"
Tagar #NoTentsJustChicken atau "Tak Ada Tenda, Hanya Daging Ayam" dalam postingan tersebut dianggap telah menyinggung warga Palestina yang tinggal di tempat pengungsian.
“KFC dalam rilis terbarunya: "Maaf, kami Tidak Punya Tenda di sini, hanya ayam yang enak". Apakah wajar jika mengolok2 hal ini?? Pengungsi Palestina tdk butuh Tenda Kalian!! Apakah Kita memilih untuk tidak memboikot mereka?? BOIKOT KFC SELAMANYA !!! BOIKOT PRODUK² PENDUKUNG ZIONIS ISRAEL !!! #BoycottKFC #SaveGaza," bunyi keterangan takarir dalam unggahan tersebut.
Tirto menemukan beberapa unggahan dengan narasi dan keterangan teks takarir yang serupa di Facebook, pada periode 21 Februari 2024 hingga 25 Februari 2024, misalnya di akun “Muhammad”,“Dedi Pinalusa Hamid”,“Khadijah Dengkebo”,“Asyifa” dan “Erni Wahyuni Fandri”.
Sepanjang Kamis (22/2/2024) hingga Jumat (8/3/2024), atau selama 15 hari tersebar di Facebook, unggahan "Ari Murtono" telah mendapat lima tanda suka, dua komentar, dan telah dibagikan sekali.
Lantas, benarkah narasi yang menyebut iklan KFC tersebut bertujuan untuk mengolok-olok pengungsi Palestina?
Penelusuran Fakta
Pertama-tama, Tim Riset Tirto melakukan penelusuran dengan menelusuri konteks teks dan tagar #NoTentsJustChicken #KFCAntigua seperti yang tertera dalam klaim unggahan.
Berdasarkan penelusuran awal yang dilakukan, kami menemukan bahwa iklan dengan narasi teks yang sama seperti dengan tangkapan layar unggahan memang pernah diunggah oleh akun KFC di negara Antigua-Barbuda. Namun, saat ini unggahan tersebut diketahui telah dihapus.
Tirto kemudian mencari tahu apa maksud dari tagar #NoTentsJustChicken yang dinilai menyinggung pengungsi Palestina. Hasilnya, Tirto menemukan artikel dari Reuters yang memuat klarifikasi dari Juru Bicara KFC, Merredith Krones, terkait iklan yang dinilai menyinggung pengungsi Palestina tersebut.
Menurut penjelasan Merredith kepada Reuters, konteks iklan yang dibuat KFC Antigua tersebut adalah untuk mengikuti perbincangan yang sedang tren di Antigua soal tenda yang dilaporkan hilang oleh Antigua Public Utilities Authority atau Otoritas Utilitas Publik Antigua (APUA).
Lebih lanjut, ia memastikan unggahan itu sama sekali tidak terkait dengan konflik yang terjadi di Timur Tengah. Pihak KFC pun, kata dia, langsung menghapus unggahan tersebut karena banyak disalahartikan oleh berbagai pihak.
“Unggahan itu sama sekali tidak terkait dengan konflik di Timur Tengah dan telah dihapus ketika kami menyadari bahwa unggahan ini disalahartikan,” kata Juru Bicara KFC, Merredith Krones, dikutip dari Reuters (27/2/2024).
Sebagai informasi, Antigua dan Barbuda adalah sebuah negara kepulauan yang terletak di Laut Karibia bagian timur. Sementara, APUA sendiri merupakan sebuah otoritas milik pemerintah di Antigua yang berwenang untuk mengurus sejumlah hal seperti listrik, telekomunikasi, dan air bersih di negara tersebut.
Terkait konteks tenda, Tirto juga menemukan unggahan di akun Facebook resmi APUA, bertanggal 15 Februari 2024, yang mengumumkan bahwa mereka kehilangan salah satu tenda. Pengumuman ini lantas menjadi tren perbincangan di negara tersebut dan dimanfaatkan oleh KFC sebagai bahan strategi marketing dalam iklan mereka.
Selanjutnya, kami juga menemukan artikel pemeriksaan fakta dari sejumlah media kredibel, seperti AFP yang juga telah menyimpulkan bahwa iklan KFC tersebut sama sekali tidak berkaitan dengan pengungsi Palestina.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran fakta yang dilakukan, narasi iklan KFC dengan tagar #NoTentsJustChicken atau "Tak Ada Tenda Hanya Daging Ayam" dimaknai dengan konteks keliru oleh sejumlah pihak.
KFC sendiri telah memberikan penjelasan bahwa maksud dalam narasi iklan tersebut tujuan untuk mengikuti tren perbincangan di Antigua berkaitan dengan tenda yang dilaporkan hilang oleh Otoritas Utilitas Publik Antigua (APUA).
Lebih lanjut, KFC menegaskan postingan tersebut sama sekali tidak terkait dengan konflik yang terjadi di Timur Tengah. Jadi, iklan KFC yang dinarasikan mengolok-olok pengungsi Palestina tersebut bersifat menyesatkan tanpa keterangan tambahan (missing context).
==
Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Periksa Data, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.
Editor: Farida Susanty