Menuju konten utama

Kegemilangan-Kegemilangan Andritany Saat Melawan Persib

Persib boleh berusaha, tapi Andritany yang akhirnya menentukan.

Kegemilangan-Kegemilangan Andritany Saat Melawan Persib
Andritany Ardhiyasa. FOTO/Istimewa

tirto.id - Andritany Ardhiyasa, dan Persija Jakarta tentu saja, berhasil menahan imbang Persib Bandung di Gelora Bandung Lautan Api akhir pekan kemarin. Ia pernah melakukan hal yang sama, di tempat yang sama, tahun lalu.

Sabtu (22/7), Persib menjamu Persija di GBLA dalam lanjutan Liga 1 2017. Tuan rumah unggul lebih dulu. Usaha Andritany menghalau sepak pojok Atep di menit ke-15 malah membuat bola membentur Achmad Jufriyanto dan masuk ke gawang Persija. Lima menit berselang Ramdhani Lestaluhu membawa Persija menyamakan kedudukan.

Pertandingan berakhir dengan kedudukan sama kuat, 1-1. Padahal catatan statistik yang dilansir Pandit Football menunjukkan bahwa Persib unggul dalam penguasaan bola (57%) dan dominan dalam duel udara (Persib memenangi 64% perebutan bola udara). Persib bahkan melepaskan tembakan ke arah gawang jauh lebih banyak ketimbang tamunya.

Total jumlah tembakan yang dilepaskan Persib sepanjang pertandingan mencapai sebelas, sementara Persija hanya dua. Lima di antara sebelas tembakan Persib adalah tembakan tepat sasaran (Persija satu), dan semuanya tidak menjadi gol karena mentah di tangan Andritany.

Menjelang akhir babak pertama Andritany menjaga kedudukan tetap sama dengan menggagalkan dua peluang Persib. Keduanya sundulan, dari Michael Essien dan Raphael Maitimo. Namun penyelamatan terpenting Andritany adalah yang ia lakukan di menit ke-79 dan ke-80. Andritany menghalau tendangan bebas Essien dan sundulan Vladimir Vujovic.

Kim Jeffrey Kurniawan, gelandang Persib, mengakui kegemilangan Andritany. "Andritany punya hari yang luar biasa. Beberapa bola yang saya pikir masuk, masih bisa diambil, jadi sangat disayangkan kita hilang dua poin di sini,” ujar Kim dilaporkan oleh Antara.

Sementara pelatih Persib, Herrie Setyawan, merasa anak-anak asuhnya kurang beruntung. “Di sini kita sudah menguasai jalannya pertandingan sesuai dengan janji saya. (Hasil) ini kita belum beruntung walaupun kita sudah mendominasi pertandingan,” ujar Herrie sebagaimana dikutip dari Antara. “Salut buat para pemain yang main dengan dedikasi tinggi, ini kita belum beruntung.”

Berkat kegemilangan Andritany, Persija berhasil meneruskan rangkaian hasil positif. Persija belum terkalahkan dalam sebelas pertandingan terakhirnya di Liga 1 2017. Persija naik ke peringkat enam sementara Persib tertahan di peringkat 13. Andritany sendiri meneruskan pembuktiannya sebagai (salah satu) penjaga gawang terbaik Indonesia. Sejauh ini, ia baru kebobolan sembilan gol.

Kegemilangan di Bandung

Bukan kali itu saja Andritany gemilang dalam pertandingan melawan Persib. Tahun lalu ia memainkan peran kunci dalam keberhasilan Persija membawa pulang satu angka dari Bandung.

Persib menjamu Persija di GBLA musim lalu pada pekan ke-10 Torabika Soccer Championship 2016 (Sabtu, 16 Juli 2016). Pada pertandingan tersebut Andritany menorehkan persentase penyelamatan 100 persen. Persib melepas tujuh tembakan tepat sasaran dan Andritany mengagalkan semuanya.

Andritany melakukan beberapa penyelamatan yang gemilang. Kala itu, salah satu penyelamatan paling menentukan dilakukan pada detik-detik terakhir sebelum pertandingan. Dalam lima menit terakhir, Andritany menyelamatkan gawang Persija dari tandukan dan tendangan Juan Belencoso, Tantan dan David Laly -- tiga upaya mencetak gol itu semuanya terjadi di dalam kotak penalti dari jarak yang dekat dengan gawang.

Pertandingan berakhir dengan kedudukan sama kuat 0-0; berbeda dengan hasil imbang semalam, yang merupakan catatan positif, hasil imbang tahun lalu adalah catatan negatif untuk Persija: Macan Kemayoran gagal mencetak gol dalam empat pertandingan beruntun. Walau demikian beberapa hal tetap sama. Persib tetap mendominasi pertandingan, dengan 66% penguasan bola dan jumlah tembakan yang lebih banyak dari Persija (Persib 15, Persija 6).

Kegemilangan Andritany membuatnya mendapat pengakuan dari pelatih Persib saat itu, Djadjang Nurdjaman. “Selain banyak pemain Persija di belakang, kiper juga menyulitkan kami cetak gol,” ujar Djadjang.

infografik andritany

Pernah di Persib

Bandung bukan kota yang asing untuk Andritany. Pemain yang lahir di Jakarta tersebut pernah membela Persib. Andritany bahkan pernah juara bersama Persib. Pada 2006, di kelompok usia di bawah 18 tahun, Andritany adalah penjaga gawang utama Persib saat menjadi juara Piala Soeratin.

Foto Andritany, bersama para pemain lain dalam tim tersebut, bahkan masih terpajang di Sekretariat PSSI Kota Bandung. Ia bermain bersama, di antaranya, Dedi Kusnandar yang sekarang menjadi pemain gelandang utama Persib. Selain Dedi, saat itu terdapat juga nama Dias Angga Putra, pemain yang musim lalu masih memperkuat Persib.

Mustika Hadi, pelatih tim Persib juara Piala Soeratin 2006, pada 2014 menceritakan peran Andritany dalam keberhasilan timnya. “Dia pemain inti dari babak awal sampai final," kenang Mustika.

Andritany sendiri cukup lama mendiamkan kabar dirinya pernah bermain di Persib. Maklum, rivalitas antara Persija dan Persib memang kelewat panas sehingga situasi bisa sangat sensitif. Butuh dua tahun baginya untuk berpikir kapan saat yang tepat untuk mengisahkan hal itu.

Akhirnya, dua tahun silam, melalui laman blog pribadinya, ia mengakui memang pernah memperkuat Persib di level junior. Tidak hanya itu, ia juga mengisahkan bagaimana dirinya pernah mengalami intimidasi sebagai dampak rivalitas antara Persib dan Persija.

Namun, kesetiaan Andritany kepada Persija tidak dapat diragukan. Ia menulis: "Buktinya sampai saat ini walaupun saya pernah disakiti dan di caci, bahkan pernah di perlakukan dengan tidak sewajarnya, saya masih berdiri tegak untuk Persija."

Profesionalismenya pun dibuktikan dengan bermain gemilang dalam dua laga terakhir yang dijalani Persija di Gelora Bandung Lautan Api.

Baca juga artikel terkait PERSIJA atau tulisan lainnya dari Taufiq Nur Shiddiq

tirto.id - Olahraga
Reporter: Taufiq Nur Shiddiq
Penulis: Taufiq Nur Shiddiq
Editor: Zen RS