tirto.id - Pada Seleksi Bersama Penerimaan Mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) tahun 2017 dan 2018, kelompok studi saintek terutama Pendidikan Dokter dan Farmasi paling diminati di Universitas Gadjah Mada (UGM).
Kepala Bagian Humas dan Protokol UGM Iva Ariani menunjukkan data jumlah pendaftar SBMPTN di UGM selama dua tahun terakhir. Pada 2017 total ada 40.894 peserta ujian SBMPTN, sedangkan pada 2018 ada 37.447 peserta.
"Peminat terbanyak kelompok studi bidang saintek," kata Iva saat dikonfirmasi, Selasa (11/10/2019).
Pada 2017 ada sebanyak 1.931 calon mahasiswa yang diterima di bidang studi saintek dari total 2.735 mahasiswa yang diterima. Pada tahun 2018 yang diterima di bidang studi saintek ada 1.535 calon mahasiswa dari total 2.141 yang diterima.
Untuk program studi terbanyak yang diminati berdasarkan urutannya pada 2017 yakni Pendidikan Dokter, Farmasi, dan Teknik Sipil. Pada 2018 program studi Farmasi, Kedokteran, dan Ilmu Komputer.
Untuk bidang studi soshum pada 2017 diterima sebanyak 804 mahasiswa paling banyak yakni program studi Ilmu Hukum, Psikologi dan Manajemen. Pada 2018 ada sebanyak 606 mahasiswa dengan prodi peminat terbanyak program studi Manajemen, Akuntansi, dan Psikologi.
Untuk SBMPTN 2019 ini kata Iva belum dapat diprediksi apakah program studi bidang saintek tetap diminati. Pasalnya untuk SBMPTN 2019 menggunakan sistem yang berbeda dengan terdahulu.
"Kalau tahun ini belum bisa memprediksi, karena sistem [SBMPTN] juga baru ya," ujar Iva.
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) telah menetapkan kebijakan baru terkait SBMPTN 2019. Kebijakan tersebut terkait pengembangan model dan proses seleksi yang berstandar nasional dan mengacu pada prinsip adil, transparan, fleksibel, efisien, akuntabel serta sesuai perkembangan teknologi informasi di era digital.
Menristekdikti Mohamad Nasir dalam konferensi pers SBMPTN 2019 di Jakarta, Senin (22/10/2018) menyatakan terdapat sejumlah ketentuan baru yang berbeda dari tahun sebelumnya, termasuk sistem tes yang dilakukan sebelum peserta mendaftar ke PTN.
"Kalau tahun ini peserta daftar dulu baru tes, ketentuan di tahun 2019 adalah tes dulu kemudian dapat nilai. Nah nilainya dipakai untuk mendaftar ke perguruan tinggi negeri," katanya.
Penulis: Irwan Syambudi
Editor: Dipna Videlia Putsanra