Menuju konten utama

Kedatangan Raja Salman Diharapkan Atasi Masalah Dunia Islam

Kunjungan Raja Salman ke Indonesia dinilai sebagai peristiwa bersejarah dan penting. Kesepakatan strategis untuk mengatasi permasalahan Dunia Islam diharapkan dapat dihasilkan dalam pertemuan dua negara.

Kedatangan Raja Salman Diharapkan Atasi Masalah Dunia Islam
Dua orang warga memegang bendera untuk menyambut kedatangan Raja Salman di sekitar Istana Bogor, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (1/3). Warga Bogor antusias menyambut kedatangan Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz al-Saud dalam kunjungannya ke Istana Bogor. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya.

tirto.id - Kedatangan Raja Salman bin Abdul Aziz dari Kerajaan Arab Saudi ke Indonesia diharapkan dapat menghasilkan langkah-langkah atau kesepakatan strategis untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi Dunia Islam. Hal ini dipaparkan Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia, Prof. Din Syamsuddin.

"Termasuk menghentikan konflik berdarah, baik vertikal maupun horizontal di beberapa negara Islam," ujar Din Syamsuddin di Jakarta, sebagaimana dilansir dari Antara, Rabu (1/3/2017).

Karenanya, perlu ada kesepakatan antara Indonesia dan Arab Saudi untuk menjadi kekuatan penengah dan perantara Dunia Islam (Mediating and Moderating Force).

Mantan Ketua Umum Muhammadiyah itu mengatakan pemerintah harus meyakinkan Arab Saudi untuk menjadi kekuatan "Ummatan Wasathan" (umat yang adil dan pilihan) yang lebih membela Dunia Islam dari pada negara-negara lain.

Ia mengatakan kunjungan Raja Salman ke Indonesia adalah bersejarah dan penting.

"Bersejarah karena ini adalah kunjungan Raja Saudi setelah 47 tahun. Penting karena kunjungan itu merupakan pertemuan Pemimpin Arab Saudi yang merupakan negara kiblat Dunia Islam dengan Pemimpin negara berpenduduk mayoritas Muslim," ujar dia.

Sebelumnya, Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (28/2/2017), mengatakan Raja Salman akan berada di Jakarta dan Bogor, Jawa Barat, pada 1-3 Maret 2017 untuk mengikuti kegiatan kenegaraan.

Selanjutnya raja beserta 1.500 anggota delegasi termasuk 10 menteri dan 25 pangeran akan melakukan kunjungan wisata di Bali pada 4-9 Maret 2017.

"Kami sudah bersepakat dengan pemerintah Indonesia bahwa kunjungan ini tidak akan mengganggu keseharian masyarakat. Kami tidak akan menutup [objek wisata manapun], semua akan berjalan normal," katanya.

Baca juga artikel terkait KUNJUNGAN RAJA SALMAN atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Politik
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari