Menuju konten utama

Kebijakan yang Sebaiknya Diterapkan Perusahaan Terkait Virus Corona

Terkait virus corona COVID-19, perusahaan sebaiknya melakukan beberapa kebijakan kepada karyawannya, salah satunya seruan untuk rajin cuci tangan.

Kebijakan yang Sebaiknya Diterapkan Perusahaan Terkait Virus Corona
Ilustrasi kuman di tangan. FOTO/Istock

tirto.id - Masyarakat di belahan dunia mana pun tengah was-was dan terus melakukan upaya pencegahan atas wabah virus Corona yang makin merebak. Virus yang diberi nama COVID-19 tersebut muncul pertama kali di Wuhan, Cina, pada Desember tahun lalu.

Dilansir dari laporan Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO), kasus COVID-19 dikonfirmasi di seluruh belahan dunia per Sabtu (7/3/2020) kemarin telah mencapai 100.000 lebih.

Mengatasi hal tersebut, banyak perusahaan mengaplikasikan kebijakan guna mencegah para karyawan tertular virus ini.

Sebelum kasus corona dikonfirmasi di AS, banyak perusahaan di negara tersebut yang hanya melarang para karyawannya untuk bepergian ke luar negeri seperti dilansir dalam New York Times.

Perusahaan-perusahaan ada baiknya untuk terus melakukan pemantauan sejauh mana virus merebak.

Lebih lanjut, perusahaan sebaiknya mengkaji kebijakan-kebijakan baru demi kesehatan para pekerjanya. Terlebih, banyak perusahaan yang tidak memberlakukan sistem cuti sakit berbayar bagi para pekerjanya.

The Centers for Disease Control and Prevention telah merekomendasikan bagi perusahaan untuk mengijinkan para pekerjanya tidak berangkat ke kantor dan tinggal di rumah apabila sakit.

Mintalah ia meninggalkan pekerjaan sementara waktu untuk memulihkan kesehatannya hingga benar-benar pulih.

Bahkan apabila karyawan diketahui baru memiliki gejala berupa batuk dan sesak napas, ada baiknya untuk segera merekomendasikan karyawan tersebut melakukan pemeriksaan kesehatan.

Kemudian berikan arahan kepada para supervisor perusahaan untuk tidak bereaksi berlebihan terhadap situasi tempat kerja yang berpotensi terjangkit COVID-19. Hal ini dilakukan untuk mencegah kepanikan di antara karyawan lainnya.

Selain beberapa hal tersebut, berikut adalah beberapa kebijakan yang sebaiknya dilakukan oleh para perusahaan dalam mencegah COVID-19 berjangkit di antara para pekerja seperti dilansir dari Fisher Phillips:

  1. Berikan seruan kepada para pekerja untuk rajin mencuci tangan dengan sabun dan air selama 20 detik. Jika sabun dan air tidak tersedia, gunakan pembersih tangan berbahan dasar alkohol. Tempelkan poster cara mencuci tangan dengan benar pada wastafel kamar mandi, dan bagian lain di kantor.
  2. Berikan seruan kepada para pekerja untuk menghindari menyentuh mata, hidung, dan mulut dengan tangan yang tidak dicuci.
  3. Hindari kontak dekat dengan orang yang sakit.
  4. Berikan ijin bagi mereka untuk tetap di rumah saat sakit.
  5. Berikan arahan kepada para pekerja untuk menutup mulut saat batuk atau bersin dengan tisu, lalu buang tisu ke tempat sampah.
  6. Bersihkan dan disinfeksi benda dan permukaan yang sering disentuh seperti tombol lift, pegangan tangga, pegangan pintu, telepon umum, dan sebagainya.
  7. Pastikan bahwa karyawan memiliki fasilitas yang cukup untuk mencuci tangan, termasuk air hangat dan sabun, dan jadwal pembersihan/ penahanan pihak ketiga dipercepat.
  8. Lakukan teleconference sebagai pengganti pertemuan secara langsung jika tersedia.
  9. Beri tahu karyawan tentang COVID-19, gejalanya, dan potensi masalah kesehatan yang terkait dengan perjalanan apa pun saat ini.
  10. Miliki satu titik kontak untuk karyawan untuk semua masalah yang timbul terkait dengan kesehatan dan keselamatan.
  11. Pakailah alat pelindung diri, seperti sarung tangan dan kacamata, jika menyentuh atau bekerja patogen yang ditularkan melalui darah, untuk pekerja kesehatan.
  12. Ikuti segala informasi kesehatan terkait COVID-19 terbaru dari CDC dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengenai tindakan pencegahan tambahan.

Baca juga artikel terkait WABAH VIRUS CORONA atau tulisan lainnya dari Dinda Silviana Dewi

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Dinda Silviana Dewi
Penulis: Dinda Silviana Dewi
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno