tirto.id - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) berkoordinasi dengan Kreta Api Indonesia (KAI) menambah jadwal perjalanan KA Feeder Kereta Cepat dari 14 perjalanan per hari menjadi 28 perjalanan. Hal itu selaras dengan jadwal kereta cepat yang baru.
"Bagi penumpang yang berkebutuhan khusus seperti lansia, orang dewasa dengan anak, orang sakit dan lainnya yang membutuhkan waktu untuk berpindah stasiun, dapat menggunakan KA Feeder lebih awal untuk menuju Stasiun Kereta Cepat Whoosh Padalarang," kata Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet Riyadi dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (2/11/2023).
Dia menuturkan kehadiran KA Feeder juga menjadi penting, karena sebagian besar penumpang keberangkatan dari Stasiun Halim akan turun di Stasiun Padalarang. Berdasarkan data, sebanyak 75-80 persen penumpang keberangkatan Halim akan turun di Padalarang dan sisanya meneruskan perjalanan ke Tegalluar.
Dari keseluruhan penumpang yang turun tersebut, 70-75 persen melanjutkan perjalanan menggunakan KA Feeder Kereta Cepat menuju Stasiun Cimahi dan Bandung.
"Peningkatan jumlah perjalanan kereta cepat whoosh dan KA Feeder yang berlipat ganda, tentunya akan membuat perjalanan antara Jakarta dan Bandung menjadi pengalaman yang lebih lancar dan mudah diakses," kata Dwiyana.
"Penumpang kini dapat menikmati waktu tunggu yang lebih singkat, fleksibilitas yang lebih besar, dan koneksi yang lancar, yang pada akhirnya berkontribusi terhadap ekosistem transportasi yang lebih berkelanjutan dan efisien," tambah Dwiyana.
Sementara itu, Sekretaris PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Eva Chairunisa menuturkan penambahan dilakukan pada perjalanan reguler berjumlah 14 perjalanan per hari pada masa awal dioperasikan dengan berbayar. Hingga saat ini mulai 1 November 2023 perjalanan Kereta Cepat Whoosh menjadi 28 perjalanan per hari.
Sebelumnya peningkatan penumpang Kereta Whoosh terus terjadi, berdasarkan data per 1 November, terdapat sekitar 165 ribu tiket kereta cepat Whoosh yang terjual untuk perjalanan 17 Oktober hingga 4 November 2023. Dari jumlah tersebut ada sekitar 134 ribu penumpang yang telah berangkat pada 17 sampai 31 Oktober 2023.
Lebih lanjut, rata-rata okupansi penumpang pada setiap rangkaian yang beroperasi mencapai 85 sampai 99% untuk setiap perjalanan, dengan angka penumpang tertinggi mencapai sekitar 14.200 per hari.
Penulis: Hanif Reyhan Ghifari
Editor: Intan Umbari Prihatin