tirto.id - PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) telah memesan 16 rangkaian kereta rel listrik baru pada PT Industri Kereta Api (INKA) selaku pabrikan kereta pelat merah dengan anggaran Rp4 triliun. Akan tetapi, KRL tersebut baru siap beroperasi pada 2025 atau 2026.
Vice President Corporate Communications PT KCI Anne Purba mengatakan, pemesanan 16 rangkaian KRL sesuai dengan Rencana Jangka Panjang Perusahaan atau RJPP. Pemesanan kereta baru untuk meningkatkan kapasitas angkut penumpang, mengingat volumenya mulai melonjak setelah PPKM dicabut.
“Sebelum pandemi COVID-19 jumlah penumpang KRL sebanyak 1,1 juta hingga 1,2 juta orang dan saat ini sudah 830 ribu orang per hari. Kami prediksi tahun ini sudah normal lagi sehingga bisa mencapai 1 juta penumpang bahkan lebih,” kata Anne saat ditemui di kantor KCI, Jakarta, Selasa (28/2/2023).
Dia menambahkan, frekuensi perjalanan KRL akan meningkat seiring adanya upaya yang dilakukan pemerintah dalam membangun infrastruktur seperti renovasi stasiun Manggarai. Oleh karena itu, ia memprediksi jumlah penumpang mencapai 2 juta orang per hari pada 2025.
Di sisi lain, Anne bilang ada 29 KRL yang akan dipensiunkan tahun ini hingga 2024. Rinciannya, sebanyak 10 KRL akan dipensiunkan tahun ini, sedangkan 19 KRL dipensiunkan pada 2024.
Dia menjelaskan, ada dua upaya yang menjadi pilihan perusahaan untuk mengantisipasi hal tersebut diantaranya mengimpor KRL bekas dari Jepang atau meningkatkan teknologi KRL. Ia bilang KCI sudah membuka diskusi dengan produsen kereta baik dari dalam negeri- INKA maupun luar negeri- Jepang dan Spanyol. Namun demikian, kajian itu membutuhkan waktu satu hingga dua tahun.
Oleh karena itu, KCI memilih untuk mengajukan izin impor KRL bekas dari Jepang. Namun demikian, hingga saat ini pihaknya belum mendapat restu dari Kementerian Perindustrian untuk melakukan impor tersebut.
“Kami meminta izin, apakah kami masih diperbolehkan untuk melakukan impor sebanyak 10 rangkaian kereta di 2023 ini agar kami bisa mengganti 10 kereta yang akan dipensiunkan,” kata Anne.
Sebelumnya, PT KCI sendiri sudah melakukan pemesanan KRL pengganti sesuai dengan jumlah KRL yang pensiun lewat PT INKA. Namun INKA baru sanggup menyediakan KRL pesanan PT KCI di 2025 dengan harga yang tinggi. "Untuk itu PT KCI harus segera memesan rangkaian KRL baru atau bekas pakai sebagai pengganti," kata Pengamat Kebijakan Publik, Agus Pambagio, Jakarta, Senin (27/2/2023). Menurut Agus, PT KAI sudah meminta izin Kementerian Perhubungan untuk dapat melakukan impor pengadaan KRL bekas pakai dari Jepang melalui proses tata kelola yang baik. Hanya saja proses perizinan impor KRL bekas ternyata sangat rumit birokrasinya dan berpotensi mengganggu pelayanan KRL Jabodetabek.
Penulis: Hanif Reyhan Ghifari
Editor: Reja Hidayat