tirto.id - Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Beirut menyebut ledakan besar di Pelabuhan Beirut, Ibu Kota Lebanon, pada Selasa (4/8/2020), berasal dari gudang yang menyimpan 2.700 ton amonium nitrat.
Pemerintah setempat menyatakan Status Darurat selama dua pekan ke depan.
Menyikapi situasi ini, KBRI Beirut mengimbau seluruh WNI untuk waspada namun tidak panik. Para WNI diminta untuk menjauhi tempat-tempat yang menjadi potensi ledakan.
KBRI Beirut juga mengimbau WNI untuk menggunakan masker saat ke luar ruangan lantaran bahan kimia yang meledak berisiko untuk kesehatan.
Dilansir dari Reuters, ledakan di Beirut pada Selasa petang membuat beberapa bangunan jangkung runtuh. Pecahan kaca dan reruntuhan balkon melukai banyak orang.
Berdasarkan pantauan jurnalis AFP, ledakan itu memunculkan asap tebal ke langit, berbentuk mirip jamur. Banyak orang terperangkap di reruntuhan bangunan.
Rania Masri, seorang warga Beirut yang tinggal sekitar 10 meter dari lokasi ledakan, merasakan rumahnya bergetar. "Apa yang saya rasakan adalah gempa bumi," kata Rania kepada CNN.
Editor: Dieqy Hasbi Widhana