Menuju konten utama

Kasus Penyiraman Air Keras Justru Buat Novel Semakin Berani

Novel mengatakan kejadian penyiraman air keras adalah suplemen yang membuatnya semakin kuat, semakin berani dalam berjuang memberantas korupsi.

Kasus Penyiraman Air Keras Justru Buat Novel Semakin Berani
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan bersama istri Rina Emilda dan anak bungsunya saat ditemui di Singapura, Selasa (15/8). ANTARA FOTO/Monalisa

tirto.id - Kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan justru semakin membuatnya tambah berani dalam mengungkap kasus skandal korupsi di Tanah Air.

"Bahkan saya kemudian meyakini bahwa kejadian ini adalah suplemen yang membuat saya semakin kuat, semakin berani dalam berjuang. Semoga setelah perkara ini saya menangani perkara yang lebih besar lagi," kata Novel kepada Antara di Singapura, Selasa (15/8/2017).

Ia bahkan mengaku tidak masalah apabila kembali mendapat serangan teror. “Kalau diserang lagi Alhamdullilah, tidak masalah, se-simple itu,” kata Novel.

"Saya merasa berkewajiban untuk berbuat sesuatu yang tentunya bernilai mulia, bernilai ibadah, bernilai kebaikan, saya kemudian bertawakal kepada Allah agar apa yang saya lakukan mendapatkan ridho dan balasan dari Allah,” lanjutnya.

Ia juga menilai bahwa kejadian yang membuat matanya cidera adalah takdir dari Allah. “Saya paham betul setidak-tidaknya di Alquran surat At-Taubah ayat 51 bahwa secara singkat disebut bahwa segala sesuatu terjadi hanya karena kehendak Allah. Artinya kalau sekarang terjadi pada mata saya, saya menyadari bahwa ini adalah takdir Allah dan itu adalah baik, kalau itu baik masa saya menyesal?" ungkap Novel.

Ia pun mengaku tidak menyesali peristiwa penyiraman air keras terhadap dirinya yang membuatnya harus menjalani pengobatan intensif selama tiga bulan ke depan.

"Karena saya tadi bilang ini adalah yang terbaik yang Allah pilihkan untuk saya, seandainya saya disuruh mengulangi saya pilih jalan ini, untuk apa? Ini yang terbaik untuk saya, kenapa saya milih yang lebih buruk? Saya pasti memilih yang lebih baik. Karena apa yang Allah pilihkan untuk saya pasti baik, saya berpikirnya seperti itu, sederhana," tegas Novel.

Novel mengaku mendapatkan semangat untuk tetap berjuang memberantas korupsi juga karena nasihat yang diberikan oleh masyarakat kepadanya.

"Saya pernah bertemu dengan warga biasa yang kemungkinan bila masyarakat melihat orang ini, masyarakat akan menyepelekan. Dia panggil saya, Mas Novel saya bisa bicara sama Anda, Oh ya silakan, dia berbicara ke saya Boleh saya berikan nasihat?, Saya katakan Oh dengan senang hati, dia mengatakan Anda introspeksi dengan yang anda lakukan, apabila Anda yakin bahwa Anda sedang berbuat kebenaran maka tetaplah pada perbuatan itu maju, jangan takut sedikitpun jangan lihat kanan kiri, jangan lihat ke belakang, maju," cerita Novel.

Untuk diketahui, Novel Baswedan disiram air keras oleh dua orang tak dikenal di dekat rumahnya pada 11 April 2017 seusai salat subuh di Masjid Al-Ihsan dekat rumahnya. Mata Novel pun mengalami kerusakan sehingga ia harus menjalani perawatan di Singapore National Eye Centre (SNEC) sejak 12 April 2017.

Baca juga artikel terkait NOVEL BASWEDAN DISIRAM AIR KERAS atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Hukum
Reporter: Alexander Haryanto
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto