Menuju konten utama

Karnaval Mandiri, Apresiasi Kinerja Karyawan

Karnaval Mandiri sebagai apresiasi kepada karyawan atas kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas yang telah diberikan.

Karnaval Mandiri, Apresiasi Kinerja Karyawan
Pengunjung berswafoto di area hiburan Mandiri Karnaval di kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (20/10/2018). tirto.id/Hafitz Maulana

tirto.id - Bank Mandiri sadar betul akan peran karyawan sebagai salah aset utama mereka. Terkait hal tersebut, kegiatan Mandiri Karnaval 2018 yang digelar sebagai puncak perayaan ulangtahun ke-20 Bank Mandiri di Senayan, Sabtu (20/10) lalu, dimaksudkan untuk mengapresiasi kinerja karyawannya.

“Event tersebut juga dimaksudkan sebagai bentuk apresiasi kepada karyawan atas kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas yang telah diberikan selama ini serta program kebersamaan di antara karyawan-karyawan Bank Mandiri serta perusahaan anak,” kata Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri, Rohan Nafas, kepada Tirto.

Rohan menerangkan, dengan filosofi “Spirit Memakmurkan Negeri”, Bank Mandiri berkomitmen untuk tidak semata-mata mementingkan kepentingan perusahaan, namun juga kepentingan karyawan, keluarga, dan negeri ini.

Terkait kepentingan karyawan, Bank Mandiri memerhatikan kesejahteraan mereka melalui program-program peningkatan kesejahteraan yang diberikan dalam bentuk material maupun non-material.

“Program yang bersifat material merupakan program kesejahteraan yang berkaitan langsung dengan prestasi karyawan dan kompensasinya dapat diberikan dalam bentuk uang pensiun, tunjangan hari raya, bonus, uang cuti, dan uang kematian. Sedangkan program yang bersifat nonmaterial merupakan program kesejahteraan karyawan yang berupa fasilitas dan pelayanan yang diberikan Bank Mandiri kepada seluruh karyawan tanpa melakukan diskriminasi,” sambung Rohan.

Bank Mandiri didirikan pada 2 Oktober 1998, sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia. Pada Juli 1999, empat bank pemerintah—yakni Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Ekspor Impor Indonesia dan Bank Pembangunan Indonesia—dilebur menjadi Bank Mandiri.

Saat ini, bank milik negara tersebut memiliki aset lebih dari 1.000 triliun, didukung 2.600 jaringan cabang, lebih dari 3000 outlet mikro dan lebih dari 17.000 ATM. Bank Mandiri juga memiliki 12 usaha anak yang melayani lebih dari 20 juta nasabah dari berbagai segmen.

“Sepanjang 20 tahun, Bank Mandiri telah banyak mengalami pasang-surut, baik dalam keberhasilan maupun kegagalan. Berbagai pengalaman masa lalu tersebut harus menjadi pelajaran yang disikapi dengan perbaikan serta perubahan secara berkelanjutan, dalam hal ini, salah satu upayanya adalah Bank Mandiri mengubah kultur perusahaan ke arah kultur generasi milenial,” pungkas Rohan.

Baca juga artikel terkait BANK MANDIRI atau tulisan lainnya dari Zulkifli Songyanan

tirto.id - Bisnis
Reporter: Zulkifli Songyanan
Penulis: Zulkifli Songyanan
Editor: Irwan Syambudi