Menuju konten utama

Karakteristik Ikan Arapaima Gigas Menurut KKP

Arapaima gigas merupakan salah satu ikan air tawar terbesar di dunia.

Karakteristik Ikan Arapaima Gigas Menurut KKP
Penyelam Alex Reeson memeriksa Arapaima atau ikan Pirarucu di bagian tropis akuarium air tawar terbesar di Eropa Aquatis, yang akan dibuka tanggal 21 Oktober, di Lausanne, Swiss, Selasa (17/10). ANTARA FOTO/REUTERS/Denis Balibouse

tirto.id - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) membeberkan karakteristik ikan arapaima gigas,yang berasal dari sungai Amazon, Amerika Selatan serta danau di sekitarnya. Arapaima gigas merupakan salah satu ikan air tawar terbesar di dunia sebab panjangnya bisa mencapai 3 meter dan berat 220 kg.

"Habitat asli spesies ini berasal dari sungai Amazon yang mempunyai iklim tropis, sehingga penyebarannya ada pada daerah iklim tropis seperti Indonesia, Australia bagian utara, Papua Nugini, Amerika Selatan," kata Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Hasil Perikanan (BKIPM) KKP, Rina, di Jakarta, Kamis (28/6/2018).

Dengan demikian, peluang penyebaran di Indonesia cukup tinggi karena pada prinsipnya penyebaran secara alami bisa terjadi pada daerah yang beriklim sama dengan habitat aslinya. Di Indonesia, Arapaima gigas termasuk dalam jenis ikan invasif menurut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 94 Tahun 2016 tentang Jenis Invasif.

Berdasarkan regulasi tersebut, jenis invasif adalah spesies asli atau bukan yang mengkolonisasi suatu habitat secara masif sehingga dapat menimbulkan kerugian terhadap ekologi, sosial, dan ekonomi.

Selain itu, arapaima gigas juga adalah jenis ikan predator yang bisa memakan hampir semua hewan yang bisa ditelan, terutama ikan yang berukuran kecil dan hewan-hewan lain yang ada di permukaan air.

Arapaima gigas termasuk ikan bersifat kompetitor, yang berarti mereka bersaing dengan jenis ikan lain untuk mendapatkan makanan terutama memangsa ikan yang lebih kecil.

Disebut bersifat karnivora, makanan utama ikan arapaima gigas adalah ikan-ikan yang ukurannya lebih kecil, meskipun terkadang ikan tersebut bisa memakan unggas, katak atau serangga yang berada di dekat permukaan air.

Arapaima gigas juga dikenal sebagai pembawa parasit golongan protozoa, serta dapat melukai manusia pada saat ditangkap ukuran tubuhnya yang raksasa. Anak kecil yang gemar bermain di sungai akan terancam keselamatannya apabila Arapaimagigas hidup di dalam air.

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menginginkan berbagai pihak dapat menyosialisasikan ke tengah-tengah masyarakat terkait dengan bahayanya memasukkan hingga membudidayakan ikan arapaima di kawasan perairan nasional.

"Peristiwa (ikan arapaima) ini harus disosialisasikan atau dikampanyekan kepada masyarakat, banyak yang tidak tahu apa itu ikan arapaima dan mengapa tidak boleh dilepas-liarkan," kata Susi Pudjiastuti dalam jumpa pers di kantor KKP, Jakarta, Kamis (28/6/2018).

Perbincangan soal arapaima gigasmengemuka setelah viralnya video warganet yang melepaskan puluhan ikan arapaima gigas ke Sungai Brantas. Dalam video tersebut, si pengunggah menuliskan bahwa sebanyak 70 ekor ikan asal Amerika Selatan itu dibuang setelah sebelumnya dipelihara.

Baca juga artikel terkait IKAN ARAPAIMA

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: antara
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra