tirto.id - Manusia merupakan makhluk yang kompleks dengan berbagai karakter. Hippocrates (460-370 SM), tabib Yunani, membagi karakter tersebut ke dalam empat temperamen dalam teori medisnya yang menjadi satu bagian dari konsep medis kuno.
Empat temperamen tersebut adalah Sanguinis, Melankolis, Phlegmatis, dan Koleris. Sanguinis dan koleris merupakan tipe orang extrovert sedangkan melankolis dan plegmatis merupakan tipe orang introvert.
Orang sanguinis terkenal sebagai pengambil risiko. Dilansir dari psychologia.co, orang sanguinis tidak segan untuk mengambil risiko demi memuaskan minat mereka yang beragam. Mereka akan merasa bosan jika tidak ada sesuatu yang menarik minat mereka.
Karakter Orang Sanguinis
Berikut ini adalah karakter orang sanguinis:
1. Ekstrovert. Orang dengan karakter sanguinis adalah orang yang ekstrovert. Mereka tidak akan nyaman merasa sendirian dan lebih nyaman berada di kerumunan orang atau bersama teman-teman mereka.
2. Petualang. Orang dengan karakter sanguinis adalah petualang. Mereka selalu haus akan hal baru dan tidak segan menjelajah ke tempat yang belum pernah mereka datangi atau hal baru yang belum pernah mereka coba.
3. Tidak suka sesuatu yang stagnan dan akan mencari hal baru yang mampu menarik perhatian. Orang sanguinis berbeda dengan orang melankolis yang suka terhadap hal yang konstan dan butuh waktu lebih lama untuk beradaptasi. Orang sanguinis suka cenderung bosan dengan rutinitas.
4. Kreatif. Orang sanguinis memiliki daya kreativitas tinggi dan senang bereksperimen dengan hal yang mereka dengar atau temui.
5. Memiliki minat yang beragam. Sifat cepat bosan yang dimiliki oleh orang sanguinis membuat mereka memiliki minat yang beragam. Mereka suka akan hal yang mampu menarik perhatian mereka.
Dilansir dari Influences of Temperament Types on University Students’ Well-Being Academic Performance And College Adjustment oleh Hanzel Tagalog Embalzado, orang dengan karakter sanguinis, memiliki kelebihan dan kelemahan.
Orang sanguinis memiliki sifat flamboyan yang membuatnya menjadi populer. Sifat ekstrovertnya membuatnya mampu hidup secara positif. Bahkan menurut penelitian yang telah disebutkan sebelumnya, mahasiswa sanguinis bisa meraih nilai yang lebih baik dibanding dengan kepribadian lainnya.
Mahasiswa berkarakter sanguinis juga mampu menyesuaikan diri dengan mudah di dunia kuliah. Mereka lebih mudah mencari teman baru dan relatif lebih cepat beradaptasi dengan lingkungan baru.
Namun, karakter sanguinis yang kerap impulsif membuatnya kurang cakap untuk membuat mengorganisir agenda dan kegiatannya. Orang yang sanguinis cenderung tidak dapat mengatur waktu.
Sifat flamboyan orang sanguinis juga membuatnya sering terlambat datang ke kelas, lupa janji, dan lupa mengerjakan tugas.
Orang dengan karakter sanguinis juga kerap menunda-nunda pekerjaan mereka.
Itulah kelebihan dan kekurangan orang dengan karakter sanguinis. Namun, semua kembali ke individu masing-masing untuk menggali potensi dan meminimalisir dampak buruk kekurangan karakter bawaan setiap individu.
Editor: Dhita Koesno