Menuju konten utama

Kapolda Sulteng: Saya akan Turun Langsung Tangkap Santoso

Kepala Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tengah (Sulteng), Brigjen Pol Rudy Sufahriadi menegaskan, dirinya akan turun langsung dalam penangkapan teoris kelompok Santoso yang beroperasi di wilayah Poso, Sulteng.

Kapolda Sulteng: Saya akan Turun Langsung Tangkap Santoso
File foto- Kapolda Sulawesi Tengah Brigjen Pol Rudy Sufahriadi (kiri) berjabat tangan komando dengan pejabat lama Brigjen Pol Idham Azis usai sertijab perwira tinggi Polri di Mabes Polri, Jakarta. ANTARA FOTO/Reno Esnir

tirto.id - Kepala Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tengah (Sulteng), Brigjen Pol Rudy Sufahriadi menegaskan, dirinya akan turun langsung dalam penangkapan teoris kelompok Santoso yang beroperasi di wilayah Poso, Sulteng.

“Saya akan pimpin langsung penangkapan Santoso dan anak buahnya. Saya akan berkantor di Poso, nanti pak Waka (Wakapolda) di sini (Mapolda) di Palu,” ujarnya, di Palu (Senin, 14/3/2016).

Menurut Rudy, Santoso dan kelompok sipil bersenjata yang dipimpinnya sesungguhnya tidak kuat, tapi hanya masih beruntung saja sehingga belum tertangkap sampai saat ini.

“Sesungguhnya dia tidak kuat, kita jauh lebih kuat. Dia cuman masih beruntung saja sehingga belum ketangkap sampai sekarang,” ujarnya.

Sebelumnya, sejak Januari 2016 Komandan Operasi Tinombala yang bertugas memburu dan menangkap Santoso dan pengikutnya dipimpin Wakil Kepala Polda (Wakapolda) Kombes Pol Leo Bona Lubis. Namun, mulai hari ini jabatan tersebut diambil alih Kapolda Rudy Sufahriadi, sedangkan Wakapolda akan kembali berkantor di Palu.

Kepala Bidang Hubungan Kemasyarakatan (Kabid Humas) Polda Sulteng, AKBP Hari Suprapto mengatakan, pihaknya setelah mengadakan acara pisah-sambut dengan jajaran Polda Sulteng serta bertatap muka dengan pemerintah daerah dan tokoh-tokoh masyarakat pada Selasa (15/3/2016) lalu. Menurut dia, Kapolda Rudy Sufahriadi akan langsung menuju Poso dan berkantor di sana hingga operasi pengejaran Santoso selesai dilaksanakan.

Saat ditanya kapan target waktu penangkapan Santoso, Rudy tidak memberikan jawaban pasti. Namun, Rudy berjanji akan menangkap kelompok Santoso ini secepat mungkin. “Kalau bisa hari ini, ya hari ini. Kami berupaya secepat-cepatnya Santoso terangkap,” ujarnya.

Menurut Rudy, dalam penangkapan Santoso ini, pihaknya berusaha menangkap secara hidup-hidup agar dapat informasi terkait gembong teroris ini.

“Kalau bisa ditangkap hidup, kenapa harus mati.' Namun, Santoso itu bersenjata dan memiliki prinsip bahwa mati di tangan polisi itu adalah sahid, jadi ini juga kita perhitungkan,” ujarnya.

Operasi Tinombala ini digelar di Poso untuk mengejar Santoso dan puluhan pengikutnya sejak 9 Januari 2016 dengan melibatkan sekitar 2.500 personel Polri dan TNI.

Baca juga artikel terkait AKBP HARI SUPRAPTO atau tulisan lainnya

Reporter: Abdul Aziz