tirto.id - Bom meledak di Poso, Sulawesi Tengah pada Jumat (31/3/2017) pukul 04.15 WITA. Kepala Polda Sulawesi Tengah Brigjen Pol Rudy Sufahriadi mengkonfirmasi ledakan yang mengagetkan warga itu berasal dari bom pipa. Tidak ada korban dalam ledakan ini.
Brigjen Pol Rudy berpendapat aksi yang dilakukan teroris itu menimbulkan ketakutan bagi masyarakat Poso. "Jadi bom ini merupakan teror terhadap masyarakat Poso," kata Brigjen Rudy, di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (31/3).
Kendati demikian, pihaknya meminta masyarakat untuk tetap tenang, beraktivitas seperti biasa namun waspada.
Di lokasi kejadian, polisi menemukan sejumlah pipa bekas, selotip dan potongan besi.
Pihaknya kini masih menelusuri pelaku dengan mempelajari sejumlah CCTV yang disita dari sekitar lokasi kejadian.
Belum diketahui apakah pelaku bom termasuk dalam sembilan orang yang masuk dalam daftar pencarian (DPO), sisa pengikut Santoso.
Untuk memburu 9 DPO ini, pada Kamis (30/3), satuan Tugas Operasi Tinombala 2017 kembali diperkuat dengan penambahan 109 personel.
Menurut Kapolda Sulteng penambahan pasukan Brimob itu dalam rangka memperkuat pasukan Polri yang telah ditugaskan dalam menangani situasi keamanan dan perburuan sisa kelompok Santoso di Poso.
