tirto.id - Pandemi COVID-19 telah membatasi ruang aktivitas dan gerak bagi banyak orang, imbauan untuk selalu berada di rumah juga masih disarankan demi mencegah penyebaran virus Corona semakin meluas.
Akibatnya, orang-orang yang merencanakan bepergian harus menunda keinginannya termasuk memeriksakan diri ke dokter gigi.
Meski ada larangan untuk meminimalkan kegiatan di luar rumah, tetapi ada beberapa kondisi darurat yang memperbolehkan orang untuk berkonsultasi dan memeriksakan giginya ke dokter.
"Tunda ke dokter gigi jika tidak terdapat dental emergency," kata dokter gigi Anggia Pratiwi seperti dikutip Antara.
Anggia mengatakan, beberapa kondisi darurat gigi yang dimaksud di antaranya nyeri yang tak bisa ditahan lagi, gusi bengkak yang mengakibatkan infeksi, pendarahan tidak terkontrol, serta trauma pada gigi dan tulang wajah akibat kecelakaan.
Meski begitu, Anggia menyarankan kumur dengan air garam untuk meredakan nyeri dalam pertolongan pertama pada gigi.
Takarannya, kata dia, dalam gelas berukuran 200-250 cc atau umumnya gelas yang biasanya digunakan di warung-warung tegal (warteg), masukkan 1/2 sendok teh garam, lalu tambahkan air hangat, aduk lalu berkumurlah.
Lalu jika membutuhkan obat, maka bisa meminum paracetamol karena cenderung aman. Dengan begitu, kondisi di luar itu seperti pembersihkan karang gigi atau scalling tidak diperkenankan.
"Dari PDGI sudah menganjurkan menunda tindakan scalling karena alatnya banyak mengeluarkan aerosol. Droplet sangat dekat pada dokter dan asisten. Aerosol di udara lumayan lama bertahan," jelas Anggia.
Selain itu, Anggia menyarankan untuk melakukan konsultasi via daring dengan dokter karena hal ini yang memungkinkan untuk waktu sekarang.
Dilansir situs Healthline, bagi yang ingin menghindari ke dokter gigi untuk melakukan pemeriksaan selama Pandemi Corona, sebaiknya selalu jaga kesehatan gigi dan gusi.
“Kecuali jika Anda merasa sangat sakit atau bengkak, pertama-tama cobalah untuk berkomunikasi dengan dokter gigi Anda, karena dia mungkin dapat memberikan resep atau merujuk Anda ke penyedia yang tepat,” kata Todd A. Ross, DDS, seorang asisten klinis asisten profesor di NYU College of Dentistry.
Pemerintah bersama Satgas Penanganan COVID-19 rutin mengampanyekan #ingatpesanibu dengan melaksanakan 3M (memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan, serta mencuci tangan pakai sabun).
Selain perilaku disiplin 3M, upaya untuk semakin menekan penyebaran virus COVID-19 juga ditambahkan dengan penerapan 3T, yaitu testing secara berkala, tracing (telusuri dan lacak kontak fisik), serta treatment (terapkan perawatan dan isolasi mandiri dalam ruangan).
-----------------------------------
Artikel ini terbit atas kerja sama Tirto.id dengan Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB).
Editor: Agung DH