Menuju konten utama

Kapan Sidang Isbat 2022 dan Lokasi Serta Jadwal Pemantauan Hilal

Sidang isbat 2022 akan dilakukan secara hybrid, yaitu gabungan antara daring dan luring dengan menerapkan protokol kesehatan.

Kapan Sidang Isbat 2022 dan Lokasi Serta Jadwal Pemantauan Hilal
Tim Hilal BMKG mengamati matahari terbenam menggunakan teleskop saat melakukan pemantauan hilal di Dermaga Hati, Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara, Senin (12/4/2021). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/foc.

tirto.id - Penentuan awal puasa Ramadhan 2022 akan dilakukan melalui sidang isbat. Lantas kapan sidang isbat 2022 akan dilakukan?

Sidang isbat 2022 untuk menentukan awal puasa Ramadhan 2022 akan dilakukan pada Jumat (1/4/2022) atau 29 Syakban 1443H di Auditorium HM. Rasjidi Kemenag, Jalan MH. Thamrin, Jakarta.

Pelaksanaan sidang isbat 2022 akan dilakukan secara hybrid, yaitu gabungan antara daring dan luring dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat guna mencegah penularan COVID-19.

Nantinya, dalam pelaksanaan sidang isbat 2022 untuk menentukan awal Ramadhan 2022 akan dibagi menjadi 3 tahap, yaitu pemaparan posisi hilal awal Ramadhan 1443 H berdasarkan hasil hisab (perhitungan astronomi), sidang isbat awal Ramadhan 1443 H yang digelar tertutup, dan terakhir telekonferensi pers hasil sidang isbat akan disiarkan secara langsung oleh TVRI dan media sosial Kemenag.

Berdasarkan Fatwa MUI Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penetapan Awal Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah, diputuskan bahwa penetapan awal bulan dalam Kalender Hijriyah, terkhusus Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah dilakukan berdasarkan metode rukyat dan hisab.

Metode hisab dalam menentukan awal bulan Ramadhan berarti menggunakan hitungan secara matemati dan astronomis untuk menentukan posisi bulan yang menandai dimulainya awal bulan dalam kalender Hijriyah. Sementara itu, rukyat berarti mengamati visibilitas hilal, atau penampakan bulan sabit pertama kali setelah terjadinya ijtimak.

Berbeda dengan hari dalam Kalender Masehi yang dihitung sejak pukul 00.00 (tengah malam), dalam Kalender Hijriyah hari dihitung sejak terbenamnya matahari. Dalam konteks permulaan bulan Kalender Hijriyah, dengan metode rukyat, jika hilal belum tampak, maka awal bulan akan ditetapkan pada maghrib hari berikutnya, sedangkan hari kala rukyat dilakukan akan dimasukkan ke bulan sebelumnya.

Jadwal dan lokasi pemantauan hilal jelang sidang isbat 2022

Kementerian Agama akan menggelar pemantauan hilal di 101 lokasi di seluruh provinsi di Indonesia sebelum melaksanakan sidang isbat 2022 untuk menentukan awal bulan Ramadhan 1443 Hijriah pada 1 April 2022.

Hilal adalah bulan sabit muda pertama yang dapat dilihat setelah terjadinya konjungsi (ijtimak, bulan baru) pada arah dekat matahari terbenam yang dijadikan sebagai acuan dalam menentukan permulaan bulan dalam kalender Islam.

Dilansir dari Antara, Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kementerian Agama Adib mengatakan, pemantauan hilal atau rukyatul hilal akan dilaksanakan oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama serta Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota bekerja sama dengan instansi terkait lain dan organisasi masyarakat Islam di daerah.

Adib menjelaskan bahwa hasil perhitungan secara astronomis (hisab) dan hasil pemantauan hilal akan dijadikan sebagai masukan dalam sidang isbat untuk menentukan awal bulan Ramadhan.

Menurut dia, berdasarkan hasil hisab semua sepakat bahwa ijtimak menjelang Ramadhan jatuh pada 1 April 2022 atau 29 Syaban 1443 Hijriah sekitar pukul 13.24 WIB.

"Pada hari rukyat, 29 Syaban 1443 H, ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia sudah di atas ufuk, berkisar antara 1 derajat 6,78 menit sampai dengan 2 derajat 10,02 menit," kata dia.

Sementara itu, berdasarkan keterangan tertulis yang diterima redaksi Tirto, Kepala Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG, Rahmat Triyono, mengatakan bahwa pihaknya juga akan turut serta dalam melakukan pemantauan hilal.

"Sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, pengamatan posisi bulan dan matahari merupakan salah satu tupoksi BMKG yang dapat digunakan untuk penentuan waktu. Mengingat perubahan posisi kedua benda langit ini dapat diprediksi, BMKG menginformasikan posisi keduanya sebelum terjadi, berdasarkan hisab (perhitungan)," ujarnya.

Rahmat mengatakan, untuk mengetahui keakuratan prediksi (hisab), BMKG melaksanakan pengamatan/observasi (rukyat) hilal awal bulan Qamariah (Hijriyah) setiap awal bulan Qomariyah (minimal 12 kali dalam satu tahun) dengan mekanisme pengamatan adalah memanfaatkan/menggunakan teleskop/teropong terkomputerisasi yang dipadukan dengan teknologi informasi.

Saat pengamatan dilaksanakan, kecerlangan cahaya hilal akan direkam oleh detektor yang dipasang pada teleskop yang secara otomatis mengikuti berubahnya posisi bulan di ufuk barat. Dengan teknologi informasi, data tersebut langsung dikirim ke server di BMKG Pusat, untuk kemudian disimpan dan disebarluaskan secara online ke seluruh dunia melalui http://www.bmkg.go.id/hilal

Sementara itu, dalam rangka penentuan awal bulan Ramadan 1443 H (2022 M), BMKG akan melaksanakan Rukyat Hilal pada hari Jumat, 1 April 2021 oleh 34 tim yang tersebar di Indonesia, antara lain di: Banda Aceh, Tapanuli Tengah (2 lokasi: Pantai Binasi dan Pantai Sindeas), Pariaman, Bengkulu, Tanjung Pinang, Batam (2 tim), Anyer, Tangerang, Jakarta, Pelabuhan Ratu (2 tim), Tegal, Kebumen, Yogyakarta, Malang, Badung, Mataram, Kupang, Waingapu, Alor, Balikpapan, Makassar (2 tim), Donggala, Manado, Kolaka, Gorontalo, Ternate, Ambon, Sorong, Biak, dan Merauke.

Baca juga artikel terkait SIDANG ISBAT 2022 atau tulisan lainnya dari Nur Hidayah Perwitasari

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari
Editor: Iswara N Raditya