Menuju konten utama

Kapal AS Tembakkan Rudal ke Yaman

AS meyakini adanya indikasi yang kuat bahwa rudal yang gagal menyerang USS Mason pada Minggu kemarin berasal dari pemberontak Houthi. Kapal AS pun membalas serangan dengan meluncurkan rudal ke arah Yaman.

Kapal AS Tembakkan Rudal ke Yaman
Kapal rudal perusak Angkatan Laut AS USS Curtis Wilbur patroli di Laut Filipina, (15 agustus 2013). Antara Foto/Reuters/AS Navy.

tirto.id - Militer Amerika Serikat dilaporkan telah menembakkan rudal ke arah tiga radar peluncur milik pemberontak Houthi di Yaman pada Kamis (13/10/2016). Serangan ini sebagai balasan dari dua rudal yang gagal menghantam USS Mason pada Minggu (9/10/2016) kemarin. Terkait hal ini, Barack Obama sudah memberikan kewenangan untuk melakukan serangan balasan.

Peluncuran rudal ini bentuk serangan langsung pertama dari AS pada pemberontak Houthi terkait konflik di Yaman. Pejabat Pemerintah AS yang tidak mau disebut namanya melaporkan, kapal pemburu USS Nitze meluncurkan rudal Tomahawk sekitar pukul 4 dini hari waktu setempat ke arah radar peluncur.

“Radar-radar ini aktif pada serangan sebelumnya dan berupaya melakukan penyerangan ke kapal-kapal di Laut Merah, termasuk USS Mason,” lapornya. Ia menambahkan, radar peluncur tersebut berada di lokasi terpencil sehingga kecil risiko yang dapat menimbulkan jatuhnya korban sipil.

Serangan ini dibatasi hanya mengarah ke radar peluncur rudal yang berada dekat Ras Isa, utara Mukha, dan dekat Khoka. “Serangan terbatas ini hanya bertujuan untuk melindungi personil, kapal dan kebebasan kami untuk berlayar,” demikian juru bicara Pentagon Peter Cook menyampaikan.

Ia menambahkan, AS akan merespon segala bentuk ancaman yang mengarah pada kapal-kapal mereka di Selat Bab al-Mandab, salah satu rute perkapalan tersibuk di dunia.

Sementara itu, ahli konflik Yaman dari Institut Washington Michael Knights mengungkapkan adanya kemungkinan pemberontak Houthi untuk berafiliasi dengan kelompok militan lainnya seperti Hizbullah Lebanon dan Hamas Palestina, setelah penyerangan ini.

“Penyerangan terhadap kapal perang AS menandakan bahwa pemberontak Houthi telah memutuskan untuk bergabung dengan sumbu perlawanan, yakni Hizbullah, Hamas, dan Iran,” ujar Knights.

Walaupun serangan ini bertujuan untuk meningkatkan keamanan kapal AS, pemberontak Houthi diyakini memiliki sejumlah rudal yang nantinya dapat digunakan untuk melakukan serangan balasan. Persediaan rudal Houthi sendiri diyakini datang dari sekutunya, Iran.

Pemerintah AS meyakini adanya indikasi yang kuat bahwa rudal yang gagal menyerang USS Mason pada Minggu kemarin berasal dari pemberontak Houthi. Meski begitu, pemberontak Houthi menyangkal keterkaitannya dengan serangan rudal yang ditujukan ke kapal milik Angkatan Laut AS di lepas pantai Yaman tersebut.

Baca juga artikel terkait SERANGAN ROKET atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Politik
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari