tirto.id - Tenaga Ahli Komunikasi Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), Troy Pantouw, mengatakan hingga saat ini banyak negara di dunia yang melirik proyek IKN. Tidak hanya itu, mereka juga mau menempatkan investasi untuk membangun kota tersebut.
"Di IKN nanti sampai tahun 2045 diperkirakan ada 1,9 juta penduduk. Kabar membanggakan lain adalah sudah ada 13 Badan PBB seperti WHO, UNICEF, dan UNESCO yang sudah berkomitmen untuk mendukung IKN," kata Troy dikutip dari Antara, Kamis (30/11/2023).
Dia menuturkan keberadaan IKN di Kalimantan Timur merupakan upaya untuk menghadirkan kualitas hidup yang jauh lebih baik. Mendukung pertumbuhan dan pemerataan ekonomi, sekaligus memberikan kesempatan bagi generasi muda untuk memberikan kontribusi, skil, pengalaman, serta keterampilan mereka.
"IKN Nusantara menjadi kota modern global. Ini bukan sekadar kota baru, melainkan kota publik yang dimiliki oleh semua. Bukan hanya bagi kita masyarakat Indonesia, namun juga dari negara-negara lain. Mereka akan memiliki keterikatan emosional dengan IKN Nusantara," kata Troy.
Lebih lanjut, dia menuturkan proses pemindahan ke Kalimantan Timur menjadi hal penting dengan salah satu pertimbangan tekanan atau kepadatan jumlah penduduk Jakarta yang semakin besar.
"Sudah waktunya pemerataan pertumbuhan ekonomi bergerak ke pulau lain, bertransformasi. Pemindahan ini ada prosesnya melalui penelitian panjang. Beberapa kali saya dengar informasi yang menganggap seakan ibu kota negara dipindah tiba-tiba. Ini bukan dimulai pada satu, dua, bahkan lima tahun kemarin. Sejak masa pemerintahan Bung Karno, sudah ada wacana ibu kota negara untuk berpindah. Semua sudah dipikirkan dan dipertimbangkan," kata Troy.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Bidang Pelaksanaan Transportasi Satuan Tugas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Atyanto Busono, menyampaikan kemajuan proses pembangunan IKN. Beberapa prasarana penting seperti istana presiden, kantor kementerian koordinator, hunian aparatur sipil negara, dan rumah sakit, akan selesai dibangun di IKN Nusantara pada 2024 mendatang.
"Target kami ditugasi untuk membangun infrastruktur dasar dengan target tahun 2024 harus selesai. Misalnya, kami harus memfasilitasi air minum yang saat ini sudah 98%, artinya kalau pindah ke sana air minum sudah ada. Kemudian kami bangun juga beberapa embung agar air bisa dipergunakan semaksimal mungkin. Selain itu, kami juga menampung air hujan untuk dimanfaatkan untuk apapun," kata Atyanto.
Atyanto menuturkan IKN akan memiliki jalan raya bebas hambatan atau tol sehingga nanti dari Kota Balikpapan menuju ke ibu kota negara hanya membutuhkan durasi setengah jam perjalanan darat.
"Tak hanya tol, kami juga membuat jembatan sebagai jalur perlintasan satwa. Kemudian, kami akan membuat terowongan di teluk mangrove tempat bekantan mencari makan, jadi jalurnya di bawah, tidak di atas. Kami benar-benar memperhatikan lingkungan," tutup Atyanto.
Editor: Intan Umbari Prihatin