Menuju konten utama

Jumlah Korban Jiwa Banjir Bandang Magelang Bertambah Jadi 10

Jumlah korban banjir bandang di Magelang Jawa Tengah bertambah menjadi 10 orang dan sebanyak 2 orang lain masih dinyatakan hilang. Perkembangan ini muncul usai penemuan lima dari tujuh korban hilang dalam keadaan meninggal pada Minggu sore (30/4/2017). 

Jumlah Korban Jiwa Banjir Bandang Magelang Bertambah Jadi 10
Tim SAR menggunakan alat berat untuk menyingkirkan timbunan tanah, batu dan kayu guna mencari korban terseret banjir bandang di Sambungrejo, Grabag, Magelang, Jateng, Minggu (30/4/2017). ANTARA FOTO/Anis Efizudin

tirto.id - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho menyatakan bahwa korban banjir bandang di Magelang Jawa Tengah bertambah menjadi 10 orang dan sebanyak 2 orang lain masih dinyatakan hilang.

Sutopo menyampaikan informasi ini setelah lima dari tujuh korban hilang akibat banjir bandang di dua desa di Kecamatan Grabag, Magelang, Jawa Tengah itu ditemukan pada Minggu sore (30/4/2017).

Dalam siaran persnya, Sutopo menyatakan, hingga Minggu malam, proses pencarian dan evakuasi korban hilang akibat banjir bandang itu masih terus dilakukan.

Lebih dari 1.500 personil tim SAR gabungan dan masyarakat melakukan penanganan darurat bencana di lokasi bencana yang terjadi pada Sabtu siang kemarin itu. Banjir bandang ini menerjang 5 dusun di 2 desa, yaitu Dusun Nipis, Dusun Sambungrejo, Dusun Karanglo (Desa Sambungrejo) dan Dusun Deles serta Dusun Kalisapi (Desa Citrosono) di Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang.

Daftar nama 10 korban meninggal akibat bencana ini yaitu Slamet (50), Siti Mardlyiah (45), Nayla Sulistyorini (6), Supar (65), Sumisah (60), Kamira (29), Isma Soraya (1,5), Catur Deni Firmanto (35), Faza Zaidan (4), dan Pariyah (40).

Sedangkan dua korban hilang yang belum ditemukan yaitu Sinem (70) dan Jamilatun Mar’ah (8), keduanya warga Dusun Deles Desa Citrasono.

Adapun 4 korban luka berat yaitu Sumarlan (43), Aryati Rahayu (33), Alfiananda (6) dan Irfan Andriyani. Mereka kini dirawat di rumah sakit terdekat.

Sutopo juga mencatat sebanyak 46 KK, terdiri dari 170 jiwa, kini mengungsi di masjid dan rumah-rumah warga yang tidak rusak akibat banjir bandang. Sebanyak 71 rumah mengalami kerusakan akibat bencana ini dengan perincian 25 unit rusak berat, 12 unit rusak ringan, dan 34 unit terdampak.

"Untuk mempercepat penanganan darurat pascabanjir bandang, Bupati Magelang telah menetapkan status tanggap darurat selama 7 hari sampai 5 Mei 2017," kata Sutopo.

Kepala Basarnas Jateng, Agus Haryono di Magelang, menuturkan kelima korban meninggal yang baru ditemukan itu dalam posisi terjebak di reruntuhan bangunan sehingga proses evakuasi harus menggunakan alat pemotong beton dan metal (ekstrikasi).

Ia mengatakan kendala dalam pencarian korban banjir bandang ini, antara lain kondisi cuaca yang berubah-ubah serta banyaknya puing reruntuhan material bangunan sehingga pencarian di beberapa sektor harus menerjunkan alat berat.

Gubernur Provinsi Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga telah mengunjungi lokasi bencana. Dia meminta pemberian bantuan dan pencarian korban dipercepat. Ganjar memerintahkan BPBD dari daerah lain di sekitar Jawa Tengah membantu BPBD Magelang dengan mengerahkan personil dan bantuan logistik.

Baca juga artikel terkait BANJIR BANDANG MAGELANG atau tulisan lainnya dari Chusnul Chotimah

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Chusnul Chotimah
Penulis: Chusnul Chotimah
Editor: Addi M Idhom