Menuju konten utama

Jumlah Kasus Corona COVID-19 per 27 Maret 537.042, AS Melebihi Cina

Jumlah kasus coronavirus COVID-19 di AS lebih tinggi daripada Cina.

Jumlah Kasus Corona COVID-19 per 27 Maret 537.042, AS Melebihi Cina
Ilustrasi Virus Corona. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Jumlah kasus virus corona COVID-19 di seluruh dunia mencapai 537.042, menurut data John Hopkins CSSE pada Jumat (27/3/2020) pukul 15.40 WIB. Amerika Serikat (AS) menduduki peringkat teratas jumlah kasus COVID-19, melebihi Cina, dengan 85.991 kasus.

Sementara itu, total kematian karena virus ini mencapai 24.110, dengan jumlah tertinggi di Italia yaitu 8.215 kematian dan Spanyol 4.365 kematian. Jumlah kematian di Italia dan Spanyol tersebut melebihi kematian di Cina. Pasien yang sembuh hingga Jumat sore ini, 123.268 orang.

Hari ini adalah hari paling mematikan di AS, dengan sedikitnya 233 kematian baru dilaporkan secara nasional. Kota New York telah menjadi pusat wabah coronavirus di AS.

Saat ditanya tentang angka-angka terbaru di briefing Gedung Putih pada Kamis sore, Presiden AS Donald Trump mengatakan itu adalah "penghargaan untuk jumlah pengujian yang kami lakukan".

Wakil Presiden AS Mike Pence mengatakan tes coronavirus sekarang tersedia di 50 negara bagian dan lebih dari 552.000 tes telah dilakukan secara nasional, dikutip dari BBC.

Meski menjadi negara dengan kasus positif corona terbanyak di dunia, kasus kematian karena Covid-19 di AS 1.295 atau berada di bawah Cina yang mencapai 3.292.

Bahkan data Worldometers menunjukkan negara dengan kasus meninggal terbanyak berada di Italia yakni 8.215 dari total kasus positif 80.589.

Italia, juga kini nyaris menyalip Cina dalam hal jumlah kasus positif. Jumlah kasus di kedua negara hanya terpaut 750 kasus.

Jika Italia tak segera menekan penyebaran kasus corona, dapat dipastikan negara yang terletak di jantung Laut Mediterania ini akan menduduki posisi kedua di bawah AS dengan kasus Covid-19 terbanyak di dunia.

Sebaliknya Cina, sejak awal bulan Maret telah mengumumkan penurunan jumlah kasus infeksi corona. Hingga saat ini tersisa 3.460 pasien yang di rawat di berbagai pusat kesehatan Cina.

Kasus meninggal di Cina juga terus menurut. Kemarin, Cina mencatat 5 kasus meninggal baru. Jumlah yang sama juga terjadi di Korea Selatan.

Bahkan kasus meninggal di Cina dan Korea Selatan lebih rendah dibanding Indonesia yang mengumumkan 20 kasus meninggal baru pada Kamis (26/3/2020) sore.

Warga di Cina mulai kembali ke kehidupan normal. Akan tetapi jumlah kasus impor dari luar negeri meningkat. Pada hari Kamis, Cina mengumumkan akan melarang masuknya warga negara asing yang memegang visa atau izin tinggal.

Para pemimpin Cina dan AS melakukan panggilan telepon Kamis malam waktu Washington. Apa yang mereka diskusikan masih belum jelas, tetapi Trump mengatakan di Twitter itu adalah "percakapan yang sangat bagus." Media pemerintah Cina mengatakan Presiden AS berterima kasih kepada Beijing karena mengirim pasokan medis.

Olimpiade Tokyo 2020 diusulkan untuk ditunda hingga 2021. Seorang ekonom memperkirakan bahwa Jepang dapat menghadapi kerugian ekonomi hingga $36 miliar karena kejatuhan dari Olimpiade yang dibatalkan dan epidemi virus corona yang memburuk di negara itu.

Jepang mencatat peningkatan jumlah kasus COVID-19 minggu ini, dan gubernur Tokyo mendesak warga untuk tinggal di rumah akhir pekan ini. Sebagai tanggapan, kerumunan orang melakukan panic buying di supermarket, sementara yang lain terus berkumpul di taman selama musim bunga sakura.

Dengan perbatasan yang ditutup dan masalah kesehatan masyarakat yang serius secara global, banyak peristiwa telah dijadwal ulang. Grup K-pop BTS menunda tur dunia mereka. Art Basel, yang secara luas dianggap sebagai pekan seni terbesar di dunia, juga telah ditunda, demikian diwartakan CNN.com.

Baca juga artikel terkait VIRUS CORONA atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Agung DH