Menuju konten utama

Juara Dunia Lempar Cakram Asal Rusia Positif Doping

Atlet lempar cakram dunia asal Rusia yang telah dua kali meraih titel juara di tingkat dunia dan satu medali emas di Olimpiade, Tayana Beloborodova, dinyatakan positif menggunakan doping.

Juara Dunia Lempar Cakram Asal Rusia Positif Doping
Ilustrasi doping.foto/shutterstock

tirto.id - Atlet lempar cakram dunia asal Rusia yang telah dua kali meraih titel juara di tingkat dunia dan satu medali emas di Olimpiade, Tayana Beloborodova, dinyatakan positif menggunakan doping. Pada Rabu (6/4/2016) waktu setempat, Asosiasi Internaional Federasi Atletik (IAAF) telah resmi mengumumkan hasil tes dan telah memberi hukuman sementara.

“IAAF bisa memastikan bahwa Tayana Beloborodova dihukum sementara dan selanjutnya IAAF belum bisa memberi komentar hingga pembuktian,” demikian kata perwakilan badan olahraga atletik dunia itu sebagaimana dikutip oleh Reuters.

Pada Senin (4/4/2016) lalu, media-media Rusia sebenarnya sudah mengeluarkan laporan tentang sampel tes doping Beloborodova yang dilakukan pada tahun 2005. Setelah sejarah gelap atlet yang biasa dipanggil Lysenko itu terungkap, pada tahun 2007 dan 2009 ia dikenai hukuman larangan bertanding. Atlet berusia 32 tahun itu positif menggunakan steroid untuk menambah stamina saat berlomba.

Di tahun 2015 usai masa hukumannya berakhir, Beloborodova kembali ke kompetisi lempar cakram, bertepatan setelah ia melahirkan seorang bayi. Namun tersandungnya kembali Beloborodova atas kasus doping membuat perjalanan kariernya kembali terganjal. Kasusnya dianggap sebagai sebuah kondisi yang memalukan dunia olahraga Rusia yang sejak awal tahun 2016 dilanda tren kasus doping atlet-atletnya.

Demi bisa mengikutkan para atletnya di Olimpiade 2016 di Brasil, IAFF pada bulan Maret kemarin mengatakan bahwa Rusia masih memiliki “kerja yang signifikan” dalam usaha menanggulangi skandal doping di kalangan atletnya.

Di bulan Maret 2016 pula muncul pernyataan mengagetkan dari Menteri Olahraga Rusia, Vitaly Mutko, yang siap mundur jika memang diminta oleh Presiden Vladimir Putin. Alasannya, olahraga Rusia sejak tahun lalu dinilai badan antidoping dunia (WADA) sedang mengalami kasus korupsi dan kecurangan yang endemik pada cabang atletik. (ANT)

Baca juga artikel terkait ATLET DOPING atau tulisan lainnya

Reporter: Akhmad Muawal Hasan