tirto.id - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, mencatat Presiden Joko Widodo telah merealisasikan bantuan pangan beras sekitar 179.2 ribu ton hingga 6 Februari 2024. Pendistribusian program bantalan ekonomi masyarakat tersebut, rencananya akan dilaksanakan sampai Juni mendatang.
"Realisasi bantuan pangan beras sampai 6 Februari telah menyentuh angka 179.149.760 kg," tulis dalam keterangan resmi Bapanas, dikutip Rabu (7/2/2024).
Untuk melanjutkan bantuan pangan beras, Arief memastikan bahwa penyalurannya akan disetop sementara pada masa tenang Pemilihan Umum (Pemilu). Penghentian sementara ini dilakukan agar proses pemilu berjalan dengan tenang.
"Bantuan pangan beras akan dihentikan sementara untuk menghormati Pemilu dan pemuktahiran data. Sekali lagi, ini karena memang tidak ada politisasi bantuan pangan,” ucap Arief.
Sebagaimana diketahui, dalam Peraturan KPU Nomor 3 Tahun 2022, masa kampanye Pemilu 2024 berakhir pada Sabtu 10 Februari. Setelahnya, ada masa tenang pemilu yang berlangsung mulai Minggu 11 Februari sampai Selasa 13 Februari.
"Bapak Presiden juga sudah menyampaikan secara terpisah, kalau memang ini harus dihentikan sementara, ya memang harus dihentikan sementara, sehingga tidak terjadi polemik bahwa bantuan pangan ini dipolitisasi," imbuhnya.
Lebih lanjut, Arief turut mengatakan persiapan pihaknya bersama badan usaha milik negara (BUMN) pangan (IDFood) dalam menyambut panen di Maret. Dia memastikan kesiapan BUMN pangan untuk berperan sebagai offtaker.
"Untuk persiapan panen bulan Maret, itu proyeksinya 3,51 juta ton beras. Kemudian jagung 1,9 juta ton. Kita siapkan MRMP [Modern Rice Milling Plant], CDC [Corn Drying Center], dryer [pengering], di-on-kan semua," ujarnya.Jokowi Cairkan Bansos Beras 179 Juta Kg hingga Februari
Penulis: Faesal Mubarok
Editor: Dwi Ayuningtyas