Menuju konten utama

Jokowi Selamati Mahathir Mohamad yang Terpilih Jadi PM Malaysia

Presiden Jokowi juga mengapresiasi pelaksanaan pemungutan suara di Malaysia yang berjalan lancar dan aman.

Jokowi Selamati Mahathir Mohamad yang Terpilih Jadi PM Malaysia
Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko.

tirto.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengucapkan selamat kepada Mahathir Mohamad yang terpilih sebagai Perdana Menteri (PM) Malaysia terpilih. Jokowi mengucapkan selamat melalui telepon pada Kamis (10/5/2018) malam.

“Saya mengucapkan selamat atas kemenangan Pekatan Harapan pada Pilihan Raya Umum ke-14 kemarin,” ucap Presiden Jokowi dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, sebagaimana dikutip Sekretariat Kabinet, Jumat (11/5/2018).

Presiden Jokowi juga mengapresiasi pelaksanaan pemungutan suara di Malaysia pada Rabu (9/5/2018) lalu yang berjalan lancar dan aman.

"Saya senang mendengar proses demokrasi berjalan lancar dan aman,” kata Jokowi.

Dalam percakapan tersebut, Jokowi meyakini hubungan kedua negara akan semakin baik.

“Sebagai negara serumpun saya percaya di bawah kepemimpinan Bapak Mahathir, hubungan antara kedua bangsa kita akan terus meningkat. Dan saya mendoakan Bapak Mahathir terus diberikan kesehatan untuk jalankan amanah rakyat Malaysia ini,” kata Jokowi.

Mahathir Mohamad terpilih menjadi perdana menteri usai mengalahkan Najib Razak dalam pemilihan umum yang digelar Rabu (9/5/2018). Mantan perdana menteri Malaysia periode 1981-2003 itu segera mengakhiri kekuasaan koalisi yang telah bertahta selama enam dekade.

Berusia 92 tahun, Mahathir akan menjadi perdana menteri tertua di dunia. Pemimpin koalisi oposisi, Pakatan Harapan, ini memenangkan pemilihan pertamanya sejak kemerdekaan Malaysia pada 1957, sekaligus mengungguli mayoritas parlemen.

Mahathir dilantik Yang di-Pertuan Agung XV Sultan Muhammad V, di Istana Negara, Damansara, Malaysia, Kamis (10/5/2018) malam.

Kemenangan Mahathir menandai berakhirnya masa jabatan sembilan tahun Najib, yang berkuasa pada 2009 dan reputasinya ternoda oleh skandal korupsi 1MDB. Najib diduga menggelapan $2,6 miliar digelapkan dari dana pemerintah yang dia awasi, termasuk $681 juta yang diduga telah berakhir di rekening bank pribadinya.

Baca juga artikel terkait PEMILU MALAYSIA atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Politik
Reporter: Dipna Videlia Putsanra
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra