tirto.id - Presiden Jokowi merespon tentang nasib satu WNI yanh terjerat virus Corona di Singapura. Jokowi mengatakan, pemerintah terus berusaha mendampingi WNI yang terjerat virus Corona.
“Kita ini patut bersyukur bahwa negara kita Indonesia tidak ada, belum ada, yang namanya virus korona. Bahwa ada, satu WNI kita di Singapura masih ditangani oleh Singapura dan tentu saja didampingi oleh KBRI,” kata Presiden Jokowi usai pelantikan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu.
Jokowi tidak menjawab spesifik kemungkinan WNI tersebut dipulangkan. Akan tetapi, ia menunggu kebijakan pemerintah Singapura sebelum bertindak.
“Yang di sana biar dirampungkan oleh Singapura terlebih dulu,” kata Jokowi.
Setelah dalam kondisi sehat, menurut Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, WNI tersebut akan dibawa pulang.
“Menurut protokol WHO, orang yang sakit tak boleh dievakuasi, sehingga nanti kemungkinan sementara yang paling mungkin ada koordinasi dengan pemerintah Singapura. Bagaimana supaya WNI itu mendapat perawatan yang maksimal, sehingga peluangnya untuk pulih kembali lebih tinggi,” kata Muhadjir.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mulai menginstruksikan pemangku jabatan terkait untuk memperketat penjagaan di pintu masuk penerbangan internasional, khususnya Singapura.
Hal itu mengingat terdeteksinya seorang warga negara Indonesia yang terindikasi virus corona.
Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, Anung Sugihantono mengatakan, pengawasan pendatang itu adalah langkah preventif dikarenakan pola penularan di Singapura berasal dari orang ke orang (human to human).
"Per hari ada 17 ribu orang berlalu-lalang dari Singapura ke Indonesia. Baik sebagai wisatawan maupun traveler. Inilah yang menjadi perhatian kita semua," ujar Anung saat menggelar video conference dari Natuna dengan wartawan di Kemenkes, Jakarta Selatan, Rabu (5/2/2020).
Selain itu, Anung juga mengatakan bahwa Kemenkes memperketat pengawasan di daerah antara lain pintu masuk pelabuhan dan bandara udara. Kemenkes akan bekerja sama dengan pemerintah provinsi, kota, kabupaten, hingga pihak swasta.
"Kita tetap mengawasi pintu masuk negara dan memantau kesehatan masyarakat di seluruh Fasyankes negeri atau swasta," ujarnya.
Satu WNI berprofesi sebagai pekerja rumah tangga positif virus corona di Singapura setelah tertular dari majikannya dan menjadi kasus ke-21.
Anung juga mengatakan, WNI berusia 44 tahun tersebut tidak memiliki riwayat bepergian ke Cina.
Penulis: Alfian Putra Abdi
Editor: Zakki Amali