tirto.id - Presiden Joko Widodo optimistis Presidensi G20 India bisa membawa hal positif meski dunia tengah menghadapi tantangan. Jokowi mengklaim bahwa tantangan dunia bisa dihadapi G20 di India mendatang.
"Kita butuh kerja sama, kita butuh kolaborasi, bukan persaingan dan bukan konflik," kata Jokowi di Pasar Badung, Bali, Kamis (17/11/2022).
Jokowi yakin masalah dunia bisa ditangani dengan baik di masa depan dengan dialog dan komunikasi.
"Dengan ruang dialog diikuti komunikasi yang baik saya kira kita bisa mendapatkan solusi," kata Jokowi.
Presidensi G20 Indonesia resmi berakhir. Presiden Jokowi mewakili Indonesia menyerahkan kepemimpinan G20 kepada India yang diwakili Perdana Menteri Nahendra Modi.
Dalam rapat penutupan KTT G20, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa hasil G20 Bali mengesahkan G20 Bali Leaders Declaration. Selain itu, Jokowi juga mengucapkan selamat kepada India yang akan menjadi keketuaan G20 pada 2023. Ia menilai masalah pemulihan global berada di tangan India.
"Saya juga ingin menyampaikan selamat kepada India yang akan melanjutkan kepemimpinan presidensi G20 berikutnya. Amanah untuk menjaga dan mewujudkan pemulihan Global serta pertumbuhan yang kuat dan inklusif selanjutnya berada di tangan yang mulia Perdana Menteri Narendra Modi," ucap Jokowi dalam rapat di Bali, Rabu (16/11/2022).
Pertemuan deklarasi G20 Indonesia sendiri menghasilkan Bali's Leader Declaration. Jokowi mengaku tantangan yang dihadapi dalam membuat deklarasi tersebut adalah soal Rusia dan Ukraina.
"Jadi paragraf yang sangat diperdebatkan itu memang hanya satu. Satu paragraf yaitu penyikapan terhadap perang di ukraina. Sampai tengah malam kita berbicara mengenai ini dan akhirnya deklarasi bali dicapai melalui konsensus. Kami menyepakati bahwa perang berdampak negatif pada ekonomi global," Kata Jokowi saat memberikan keterangan pers, Rabu (16/11/2022).
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Bayu Septianto