Menuju konten utama

Jokowi Mengaku Sedih Banyak Kepala Daerah Terjerat Kasus Korupsi

Jokowi mengingatkan kepada kepala daerah untuk berhati-hati dengan korupsi, suap, atau gratifikasi.

Jokowi Mengaku Sedih Banyak Kepala Daerah Terjerat Kasus Korupsi
Presiden Joko Widodo (tengah) berjabat tangan dengan para bupati saat silaturahmi di Istana Bogor, Jawa Barat, Kamis (5/7/2018). ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

tirto.id - Presiden Joko Widodo menyatakan kesedihannya karena banyak kepala daerah yang tertangkap korupsi. Ia pun mengigatkan para bupati maupun wali kota untuk berhati-hati karena setiap bulan, setiap minggu pasti ada kepala daerah yang tertangkap karena dugaan kasus korupsi.

Hal itu disampaikan Jokowi saat memberikan sambutan pada pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke-11 Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi), di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang Selatan, Banten, Jumat (6/7/2018) pagi.

“Saya juga sangat sedih loh, jangan dipikir saya senang. Tengah malam tahu-tahu dapat berita, pagi-pagi subuh dapat berita,” ujar Presiden.

Seperti tertulis di laman Sekretariat Kabinet, Jokowi mengingatkan kepada kepala daerah untuk berhati-hati dengan korupsi, suap, atau gratifikasi.

“Kalau tidak bersentuhan, tidak perlu takut, tidak perlu khawatir,” katanya.

Pada Kamis (5/7/2018) kemarin Jokowi berdialog dengan sejumlah bupati di Istana Bogor, Jawa Barat. Dalam silaturahmi, Presiden berdialog tentang permasalahan di sejumlah daerah, termasuk tentang ketakutannya terkait banyaknya para kepala daerah baik itu gubernur, bupati, wali kota yang ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Sepanjang tahun ini sudah ada 15 kepala daerah yang terseret kasus. Penangkapan terbaru yaitu Gubernur Aceh Irwandi Yusuf, dan Bupati Kabupaten Bener Meriah, Rahmadi, Rabu (6/7/2018) malam. Kedua kepala daerah ini diduga terlibat kasus suap anggaran otonomi khusus (otsus).

Sebelum Aceh, KPK menetapkan Bupati Tulungagung Syahri Mulyo alias SM atas kasus dugaan suap yakni di Pemkab Tulungagung dan Wali Kota Blitar Muhammad Samanhudi Anwar alias MSA atas dugaan suap di Pemkot Blitar. Kedua ditetapkan tersangka karena menerima fee proyek terkait pengadaan barang dan jasa di tahun 2018.

Nama-nama kepala daerah lain yang diduga terjerat kasus korupsi, di antaranya yaitu Bupati Jombang Nyono Suharli, calon Gubernur NTT Marianus Sae, calon Bupati Subang Imas Aryumningsih, Gubernur Sulawesi Tenggara Asrun, calon Gubernur Maluku Utara Ahmad Hidayat Mus, calon Wali Kota Malang Mochamad Anton, calon Wali Kota Malang Yaqud Ananda Gudban, dan calon Gubernur Lampung Mustafa.

Baca juga artikel terkait OTT KPK ACEH

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: antara
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra