tirto.id - Presiden Joko Widodo mengatakan peringatan Hari Ibu setiap 22 Desember juga memperingati Hari Mama-Mama Papua, karena Papua juga Indonesia.
"Karena mama-nama Papua perempuan Indonesia, karena Papua Indonesia," kata Presiden saat pidato dalam peringatan Hari Ibu Nasional yang diselenggarakan di Pantai Waisai Torang Cinta Raja Ampat, Papua Barat, Jumat (22/12/2017).
Peringatan Hari Ibu Nasional yang ke-89 tahun 2017 ini mengambil tema "Perempuan Berdaya Indonesia Jaya". Jokowi menyambut baik tema ini karena menurutnya, perempuan ikut bekerja memerdekakan Indonesia. Perempuan Indonesia harus semakin berdaya.
"Jadilah Ibu Bangsa Wahai Perempuan Indonesia. Selamat Hari Ibu," kata Presiden.
Kedatangan Jokowi ke Papua ini bukan kali pertama. Semenjak menjabat pada 2014, sudah beberapa kali Jokowi mengunjungi Bumi Cenderawasih. Jokowi memang menaruh perhatian lebih pada Papua, ia pun pernah berjanji agar kekerasan serta kerusuhan, seperti yang terjadi di Tolikara, tidak berulang di Negeri Cenderawasih itu.
Katanya, dia berkomitmen membangun daerah paling timur tersebut dan ingin menjadikannya sebagai "Tanah Damai". Untuk itu, Jokowi mengucurkan Rp7,61 triliun Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk membangun infrastruktur di Papua dan Papua Barat tahun 2017.
Sejumlah Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp 2,18 triliun pun turut digelontorkan guna mendukung pelaksanaan program pemerintah.
Namun, kala infrastruktur jalan dan listrik di Papua diklaim semakin maju, perlindungan HAM dan kebebasan pers di Papua masih jalan di tempat.
Berdasarkan laporan Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), ada 16 penembakan di Papua sejak Agustus 2016. Terakhir, seorang warga Kabupaten Deiyai, Papua bernama Yulianus Pigai tewas ditembak oleh Aparat Brimob Polres Paniai.
Ditambah lagi, sejak 2012 hingga 2016, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Jayapura mencatat ada 63 kasus kekerasan terhadap jurnalis di Papua. Menurut AJI Jayapura, terjadi peningkatan kejadian kekerasan terhadap jurnalis di Papua selama dua tahun terakhir.
Sepanjang 1 Januari hingga 2 Mei 2017 saja sudah terdapat tiga kasus kekerasan. Jumlah ini pun hanya didapatkan dari 11 kabupaten/kota, seperti Kabupaten Sorong, Kabupaten Manokwari, dan Kota Jayapura.
Selain itu, menurut laporan yang dikeluarkan Human Rights Watch, pemerintah Indonesia masih terus membatasi akses wartawan asing dan pemantau HAM ke wilayah tersebut. Pada Januari 2016, Kedutaan Besar Indonesia di Bangkok menolak permohonan visa peliputan ke Papua bagi koresponden media Prancis 24 cabang Bangkok Cyril Payen.
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra