tirto.id - Perdana Menteri John Key mengumumkan akan mengundurkan diri setelah berkiprah selama delapan tahun dalam pekerjaannya. Keputusan mendadak John Key itu pun menjadi kabar yang mengejutkan di negeri itu.
Dilansir dari BBC News, Senin (5/12/2016), Key menyebut keputusannya ini merupakan tersulit yang pernah ia buat."Saya tidak tahu apa yang akan saya lakukan selanjutnya," imbuh Key.
Terkait kosongnya jabatan perdana menteri ini, Deputi Perdana Menteri Bill English kemungkinan akan mengambil alih sampai Partai Nasional mendapatkan unit untuk memilih perdana menteri baru.
Dikenal sebagai pemimpin yang populer, Key telah memenangkan masa jabatan ketiga untuk Partai Nasional pada pemilihan umum pada bulan September 2014. Sebelumnya, ia telah menyatakan tidak akan bertarung dalam pemilu 2017.
Wartawan BBC Hywel Griffith di Sydney mengatakan John Key dikenal oleh media lokal sebagai "Teflon John" karena sangat sedikit kontroversi yang menempel padanya selama waktunya di kantor.
Sebagaimana New Zealand Herald melaporkan, Key mengundurkan diri atas permintaan istrinya Bronagh.
Dalam konferensi persnya, John Key menyatakan, keputusannya yang mengejutkan itu karena alasan keluarga. Adapun dia menetapkan tanggal 12 Desember untuk pengunduran diri secara formal.
Dia mengatakan, pekerjaannya telah memerlukan pengorbanan besar dari orang-orang yang ia sayangi. Key juga menyebutkan bahwa anak-anaknya selama ini diawasi dengan tingkat gangguan yang luar biasa.
"Yang bisa saya katakan adalah saya telah memberikan semua yang saya punya. Saya tidak punya apapun yang tersisa di dalam 'tangki'," papar Key.
Key, yang sebelumnya di Merrill Lynch sebagai dealer valuta asing, mengakhiri sembilan tahunnya di pemerintahan Partai Buruh pada tahun 2008, yakni ketika ia mampu menggulingkan Perdana Menteri Helen Clark sebelumnya.
Atas keputusan John Key itu pemimpin Partai Buruh Andrew Little berkicau lewat akunnya: "John Key telah melayani Selandia Baru dengan murah hati dan penuh dedikasi. Saya berharap dia dan keluarganya mendapat yang terbaik untuk masa depan.."
Selain itu, pemimpin Partai Hijau Meteria Turei juga berharap yang terbaik untuk Key. "Saya berjuang setiap hari melawan politik John tetapi selalu mendukung haknya untuk menjadi ayah dan suami pertama," demikian cuitan Turei.
Key telah memimpin Selandia Baru melalui krisis ekonomi global tahun 2008, dan membantu untuk membawa negara keluar dari resesi.
Dia juga berusaha untuk membangun hubungan yang lebih erat dengan AS, mengambil peran utama dalam mendukung Trans Pacific Partnership Presiden Barack Obama - kesepakatan perdagangan 12 negara meliputi 40% dari ekonomi dunia.
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari