Menuju konten utama

John Kerry Disambut Serangan Roket di Afghanistan

Serangan roket menerpa Ibu Kota Afghanistan, Kabul, hanya beberapa jam setelah Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat John Kerry menyelesaikan kunjungannya di negara tersebut. Serangan tersebut tidak menimbulkan korban jiwa, meskipun beberapa bangunan dilaporkan mengalami kerusakan.

John Kerry Disambut Serangan Roket di Afghanistan
u.s. secretary of state john kerry signs a series of documents, including the certification to the u.s. government that international atomic energy agency (iaea) had certified iran's compliance in their report and waivers to implement the lifting of the u.s. congressional nuclear-related sanctions as outlined in the joint comprehensive plan of action (jcpoa), in vienna january 16, 2016. reuters/kevin lamarque tpx images of the day

tirto.id - Serangan roket menerpa Ibu Kota Afghanistan, Kabul, hanya beberapa jam setelah Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat John Kerry menyelesaikan kunjungannya di negara tersebut. Serangan tersebut tidak menimbulkan korban jiwa, meskipun beberapa bangunan dilaporkan mengalami kerusakan.

Menlu John Kerry dilaporkan tiba pada Sabtu, (9/4/2016), untuk mengadakan kunjungan yang tidak diumumkan ke publik.

"Dua roket ditembakkan dari bagian timur Kabul ke arah kabupaten diplomatik di bagian tengah kota itu," kata satu sumber keamanan kepada Xinhua, yang dikutip dari kantor berita Antara pada Minggu, (10/4/2016).

“Satu roket menghantam satu gedung sekolah menengah di kabupaten polisi satu. Informasi awal menunjukkan tak seorang pun cedera dalam serangan itu.Sejauh ini, kami tak memiliki perincian, tapi kami akan berusaha memperoleh keterangan lebih lanjut," kata sumber tersebut.

Hingga saat ini belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan ini, meskipun spekulasi mengarah kepada kelompok gerilyawan Taliban yang pernah melakukan serangan serupa pada masa lalu.

Pada penghujung Maret lalu, anggota Taliban menembakkan tiga roket ke gedung parlemen baru Afghanistan, tanpa menimbulkan korban jiwa.

Afghanistan hingga saat ini masih diliputi oleh konflik bersenjata dengan intensitas yang sangat tinggi. Aksi gerilyawan di Afghanistan telah menewaskan 15 gerilyawan di Afghanistan Utara, sementara 15 pembersih ranjau telah diculik di Provinsi Herat, bagian barat negeri tersebut, menurut keterangan dari beberapa pejabat berwenang pada Sabtu (2/4/2016).

Pasukan keamanan yang melakukan pengejaran terhadap gerilyawan di Provinsi Kunduz, Afghanistan Utara, telah berhasil membunuh delapan gerilyawan bersenjata, kata Nasratullah Jamshidi, seorang juru bicara di provinsi tersebut

Operasi itu, menurut pejabat tersebut, telah mencakup Daerah Alchin dan Taloki di luar Ibu Kota Provinsi tersebut, Kunduz, dan direncanakan berlangsung selama beberapa hari.

Sementara itu, Zabihullah Mujahid --yang mengaku berbicara mewakili Taliban, mengkonfirmasi pertempuran dengan pasukan keamanan di Daerah Taloki di luar Kota Kunduz. Ia mengklaim keberhasilan gerilyawan Taliban dalam "menghancurkan dua tank tempur" pada Jumat (1/4/2016), dan menewaskan beberapa prajurit pemerintah.

Namun, Jamshidi membantah pernyataan Taliban itu dan mengatakan tak ada personel keamanan yang jadi korban di daerah tersebut selama dua hari.

Dalam peristiwa serupa, pasukan keamanan telah menewaskan tujuh gerilyawan Taliban dan melukai 10 orang lagi di Kabupaten Dawlatabad di Provinsi Faryab, Afghanistan Utara. Pasukan keamanan juga merebut kembali dua pos pemeriksaan dari kelompok gerilyawan dalam 24 jam, kata Kepala Polisi Provinsi tersebut Sayed Agha Andarabi kepada media setempat.

Sementara itu, beberapa pria bersenjata, yang dipastikan sebagai anggota Taliban, menculik 15 pembersih ranjau di Provinsi Herat, Afghanistan Barat, kata Juru Bicara Pemerintah Provinsi tersebut Jilani Farhad. (ANT/XIN)

Baca juga artikel terkait AFGHANISTAN atau tulisan lainnya

Reporter: Putu Agung Nara Indra