tirto.id -
Usai pertemuan, Airlangga enggan menemui sejumlah awak media yang telah menunggu di Kantor Wapres.
Sebelumnya, di Hotel Bidakara Jakarta, Kalla mengonfirmasi pertemuan itu dan mengatakan akan memberikan nasihat politik kepada ketua umum DPP Partai Golkar itu. Kalla juga pernah menjadi ketua umum DPP Partai Golkar. "Saya khan bekas ketua (umum) Partai Golkar, jadi ketemu ketua umum Golkar (Airlangga), ya dinasehati saja," kata Kalla.
Sedangkan Airlangga pada Senin (2/7) mengatakan akan menemui Kalla untuk membicarakan "perkawinan politik" antara Partai Golkar dan Partai Demokrat untuk Pemilu 2019.
Opsi pasangan JK-AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) mencuat setelah Partai Demokrat berniat membentuk koalisi kerakyatan, dengan pertemuan antara Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Susilo Yudhoyono, dan Kalla beberapa waktu lalu. Kalla juga pernah menjadi wakil presiden pada kabinet yang dipimpin Yudhoyono.
Sementara itu, masa pendaftaran calon presiden dan wakil presiden untuk Pemilu 2019 semakin dekat. Sesuai UU Nomor 7/2017 tentang Pemilu, pendaftaran calon presiden-wakil presiden dilakukan selambat-lambatnya delapan bulan jelang pemungutan suara.
Dengan demikian, masa pendaftaran capres-cawapres akan dimulai pada 27 Juli hingga 3 Agustus, untuk kemudian ditetapkan capres-cawapres pada 4 Agustus mendatang.
Editor: Muhammad Akbar Wijaya