Menuju konten utama

JK Minta Masjid Ikut Cegah Terorisme lewat Pesan Perdamaian

JK meminta masjid-masjid di seluruh Indonesia ikut mencegah aksi terorisme dengan menyampaikan ceramah yang menekankan arti kedamaian dan kebersamaan.

JK Minta Masjid Ikut Cegah Terorisme lewat Pesan Perdamaian
Wakil Presiden Jusuf Kalla (tengah) didampingi Gubernur Aceh, Zaini Abdullah (kanan) dan rombongan tiba di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Sabtu (13/5). ANTARA FOTO/Ampelsa.

tirto.id - Pascaledakan bom di Kampung Melayu, Jakarta Timur pada Rabu (24/5/2017) malam, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) ikut memberikan tanggapan terkait upaya pemerintah untuk meningkatkan rasa aman kepada masyarakat.

JK meminta masjid-masjid di seluruh Indonesia untuk berpartisipasi dalam pencegahan aksi terorisme dan memberikan rasa aman kepada masyarakat dengan menyampaikan ceramah yang menekankan arti kedamaian dan kebersamaan.

"Saya minta di bulan puasa ini, Ramadan ini, masjid-masjid dalam ceramahnya, tausiahnya harus menekankan arti kedamaian, kebersamaan, dan juga kewaspadaan kepada seluruh masyarakat," kata JK, dalam rekaman video yang dikirimkan juru bicaranya, Husain Abdullah, di Jakarta, Kamis (25/5/2017).

Dalam rekaman itu, JK juga menilai peledakan bom yang menewaskan tiga polisi dan dua orang yang diduga pelaku tersebut didasari keyakinan pada ajaran-ajaran sesat.

"Itulah pasti terjadi karena ajaran-ajaran yang sesat, yang menganggap bahwa dengan membunuh petugas negara itu mereka merasa beramal," kata JK sebagaimana dilansir Antara.

"Padahal pastilah, yakinlah mereka akan mendapat balasan yang lebih tinggi, yaitu neraka apabila melaksanakan hal seperti itu," lanjutnya.

Dia juga mengharapkan masyarakat untuk berpartisipasi dalam pengawasan lingkungan sekitar.

"Kepolisian, tentara harus lebih aktif lagi, tapi ini tidak akan efektif tanpa diikuti partisipasi masyarakat, artinya bila melihat ada kelainan di tetangganya, sekitarnya, ada sosok yang mencurigakan untuk segera melaporkan," tutur JK.

Diberitakan sebelumnya, ledakan bom di Terminal Kampung Melayu, Rabu malam lalu, terjadi dua kali dengan selisih waktu sekitar 10 menit, yaitu pada pukul 21.00 WIB dan pukul 21.10 WIB.

Peristiwa tersebut mengakibatkan lima orang meninggal (dua orang diduga sebagai pelaku dan tiga anggota Polri) dan 10 orang (lima anggota Polri dan lima warga sipil) mengalami luka-luka.

Adapun tiga personel polisi yang meninggal adalah Bripda Ridho Setiawan, Bripda Taufan Tsunami dari Unit 1 peleton 4 Polda Metro Jaya, dan Bripda Imam Gilang Adinata.

Sementara itu, beberapa korban luka di antaranya adalah Bripda Feri (unit 1 peleton 4 PMJ) mengalami luka pada wajah, badan dan paha; Bripda Yogi (unit 1 peleton 4 PMj) mengalami luka di sekujur tubuh; Agung (17) berprofesi sebagai sopir swasta mengalami luka pada kaki, tangan dan badan. Korban lainnya seorang mahasiswi bernama Jihan (19) mengalami luka melepuh pada tangan kiri.

Saat ini, korban luka-luka telah dirawat di empat rumah sakit yakni RS Premier Jatinegara, RS Bhayangkara, RS Budhi Asih, dan RS Hermina.

Baca juga artikel terkait BOM KAMPUNG MELAYU atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari