tirto.id - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengaku tenang setelah mendengar pidato Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) ke-73.
“Pidato Trump hari ini jauh lebih tenang dari biasanya. Karena ada orang mengatakan kalau Amerika batuk, dunia bisa flu kan. Hari ini dia tenang, jadi kita tenang juga,” ujar JK seperti tertulis dalam keterangan pers yang diterima Tirto, Rabu (26/9/2018).
Saat menghadiri Sidang Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat, JK menyempatkan diri bertemu secara resmi dengan Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence. Pertemuan mereka membicarakan kerja sama dan hubungan baik antara Indonesia dan AS.
JK berharap ada peningkatan hubungan bilateral Indonesia dan Amerika Serikat khususnya peningkatan kerja sama ekonomi bidang perdagangan. Menurut JK, Indonesia punya kesempatan untuk memanfaatkan perang dagang Cina-AS.
Perang dagang itu bermula dari keinginan Trump, yang berambisi menurunkan defisit perdagangan dari berbagai negara di dunia, Amerika kemudian menaikkan tarif impor untuk produk-produk Cina, dan negara lainnya.
Cina merupakan saingan berat Amerika. Kedua negara tersebut merupakan negara besar yang memiliki peranan maupun kebijakan penting yang dapat memengaruhi perdagangan dunia Perang dagang antara Cina dan Amerika dapat berimbas buruk terhadap negara-negara lainnya, tak terkecuali bagi negara-negara di ASEAN.
Namun, perang dagang AS-Cina masih dapat disikapi secara positif oleh Kementerian Perdagangan sebagai peluang mengisi ekspor barang kebutuhan ke dua negara yang berseteru tersebut.
“Kita sebenarnya punya kesempatan dalam perang dagang ini. Karena Indonesia tidak ada persoalan. Itu kita perbaiki, meningkatkan hubungan-hubungan seperti itu,” ujar JK.
Masalah politik, Korea, Myanmar dan Afganistan juga turut di singgung dalam pembicaraan. Mike Pence, tutur JK, menginginkan Indonesia yang mayoritas penduduknya muslim terbesar memainkan peran lebih baik lagi di kancah internasional.
“Indonesia sebagai negara Islam yang besar, sangat penting, dan dia setuju bahwa Indonesia harus punya peran itu,” pungkas Jusuf Kalla.
Penulis: Lalu Rahadian
Editor: Dipna Videlia Putsanra