Menuju konten utama

Jenazah Probosutedjo Langsung Dibawa ke Kemusuk Yogyakarta

"Bapak tidak dibawa ke sini [rumah Probosutedjo], langsung ke Kemusuk untuk dimakamkan," kata Bambang di Ndalem Purbayan, Senin (25/3/2018).

Jenazah Probosutedjo Langsung Dibawa ke Kemusuk Yogyakarta
Rumah adik tiri Presiden ke-2 Soeharto, Probosutedjo yang terletak di seberang Pasar Ngasem, Patehan, Kraton, Yogyakarta. tirto.id/Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Rumah Probosutedjo tampak lengang. Tak ada bendera putih, tenda, maupun kursi yang ditata layaknya bersiap menyambut tamu yang akan melayat.

Hanya ada tiga orang pembantu dan satu sopir yang menyambut kedatangan awak media di halaman rumah yang dikenal dengan nama Ndalem Purbayan itu.

"Bapak tidak dibawa ke sini, langsung ke Kemusuk untuk dimakamkan," kata Bambang di Ndalem Purbayan, Yogyakarta, pada Senin (26/3/2018).

Bambang, adalah sopir pribadi Probo di Yogyakarta yang sudah 40 tahun bekerja untuk adik tiri Presiden ke-2 Indonesia Soeharto itu.

"Saya dengar kabar Bapak [Probo] meninggal tadi pagi jam 08.00 WIB. Sekitar 08.30 WIB ada kerabat dari Kemusuk juga memberitahu lewat WhatsApp,” kata Bambang menuturkan.

Namun, si kerabat yang dimaksud Bambang tidak menyuruhnya untuk bersiap menata rumah seluas 6.000 meter persegi itu menjadi rumah duka. Sebab, jenazah Probo akan langsung dibawa ke Kemusuk untuk dimakamkan. Menurut Bambang, jenazah Probo akan tiba di Kemusuk pukul 16.00 WIB.

Kemusuk, Sedayu, Bantul merupakan desa tempat kelahiran Soeharto. Di sana terdapat bangunan bersejarah milik Soeharto untuk menyimpan memoar miliknya dan dikenal dengan nama Museum Soeharto. Menurut Bambang, jenazah Probo akan disemayamkan di museum milik kakaknya itu.

Rumah Probo yang terletak di seberang Pasar Ngasem, Yogyakarta ini memang sudah lama tak digunakan. Probo terakhir berkunjung ke sana sekitar 3 bulan lalu, untuk beristirahat.

“Saya jemput Bapak di bandara waktu itu untuk diantar ke sini. Tapi Bapak enggak ke mana-mana, istirahat saja. Karena sudah gerah (sakit) sudah ada pengapuran di kakinya,” kata Bambang.

Sebelum sakit, menurut Bambang, Probo gemar bermain tenis. Oleh karena itu ia membangun lapangan tenis di samping garasi rumahnya.

Ndalem Purbayan memiliki tipikal arsitektur Jawa dengan pendopo di depannya. Masuk melalui pendopo, terdapat ruangan yang dulunya dipakai untuk tempat gamelan koleksi Probo. Ruangan setelah itu merupakan dua kamar utama yang merupakan kamar Probo, istri dan anak-anaknya.

Masing-masing kamar memiliki kamar mandi pribadi dengan bath ub dan shower, termasuk 11 kamar lain dengan ukuran lebih kecil, yang biasanya digunakan untuk pengawal-pangawal Probo.

Meski jarang ditinggali Probo, rumah itu tampak terawat dan ditanami berbagai macam pohon buah di halaman belakangnya.

"Rumah ini memang untuk rumah istirahat Pak Probo dan kerabatnya. Kalau Pak Harto biasanya langsung ke Kemusuk,” ujar Karjo, salah satu pelayan di Ndalem Purbayan.

Sehari-hari, rumah yang dibangun sejak 1983 itu hanya dihuni oleh 3 orang pembantu yang bertugas untuk membersihkan dan melayani tamu-tamu Probo.

Selain itu, mereka juga bertanggung jawab menjaga dan membersihkan 3 mobil milik Probo yang tampak terparkir di garasi. Ketiganya yaitu, mobil Kijang, Toyota Alphard dan Hyundai H1.

Baca juga artikel terkait KELUARGA CENDANA atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Dipna Videlia Putsanra
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Abdul Aziz