tirto.id - Jelang turnamen badminton Yonex Thailand Open pada 12-17 Januari 2021 di Impact Arena, Bangkok, Thailand, Federasi Badminton Dunia (BWF) memperlihatkan optimismenya kendati banyak pemain unggulan yang terpaksa absen.
Cina dengan sederet pemain bintangnya tercatat sebagai pihak yang pertama kali membatalkan keikutsertaan, menyusul kegagalan mendapat ijin untuk bertolak ke Thailand.
Jepang menjadi negara besar kedua yang menarik seluruh pemainnya dari turnamen berkategori Super 1.000 tersebut, menyusul tunggal putra nomor 1 dunia yang juga menjadi andalan mereka, Kento Momota, dinyatakan positif COVID-19.
Dan yang terbaru, pembatalan keikutsertaan datang dari ganda putra ranking 1 dunia asal Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo. Keputusan tersebut terpaksa diambil lantaran Kevin Sanjaya juga terpapar COVID-19.
Namun berbeda dengan Jepang, sisa kontingen Indonesia tetap bertolak ke Thailand, lantaran dalam kasus Kevin Sanjaya sebelumnya sudah dilakukan isolasi.
“Kami akan menjalani turnamen yang luar biasa, meski sangat disayangkan Cina dan Jepang harus mundur, begitu juga pasangan ganda putra terbaik dunia dari Indonesia,” ujar Sekretaris Jenderal BWF, Thomas Lund, dikutip dari laman BWF, Jumat (8/1/2021)
“Kami ingin memiliki semua pemain, kita tentu akan merindukan mereka yang menarik diri. Tapi kami masih punya pemain hebat dengan level yang sangat tinggi di Bangkok,” imbuhnya.
Seluruh partisipan dan para pemain di ajang Yonex Thailand Open sudah datang di Bangkok, Thailand, sejak awal pekan ini. Jelang kejuaraan, mereka semua menjalani latihan dalam lingkungan yang terisolasi dan steril.
Disebutkan juga bahwa pada Rabu (6/1/2021) lalu hasil tes seluruh partisipan dinyatakan negatif COVID-19.
“Ini hal yang sangat positif bagi kami. Semua orang sebelum keberangkatan diintruksikan untuk rajin menjalani semua prosedur pengujian yang diperlukan. Kami punya badminton bubble yang bebas COVID-19, dan penting bagi semua untuk mematuhi protokol agar bisa menggelar 3 turnamen badminton kelas dunia,” papar Thomas Lund.
Kejuaraan Yonex Thailand Open merupakan bagian dari rangkaian 3 turnamen badminton yang akan digelar secara beruntun di Bangkok, Thailand, sepanjang Januari 2021.
Dua turnamen lain ialah Toyota Thailand Open (19-24 Januari) dan BWF World Tour Finals (27-31 Januari). Rangkaian turnamen ini juga disebut Asian Leg.
Asian Leg juga sebagai pengganti 3 kejuaraan besar dari seri BWF World Tour 2020, yang terpaksa ditangguhkan akibat pandemi COVID-19. Kejuaraan tersebut adalah: 2 turnamen Super 1.000 (Indonesia Open 2020, dan China Open 2020), serta BWF World Tour Finals 2020 di Guangzhou.
Berikut Daftar Unggulan di Yonex Thailand Open 2021
Tunggal Putra
- Kento Momota (Jepang) / mundur
- Chou Tien Chen (Taiwan)
- Anders Antonsen (Denmark)
- Viktor Axelsen (Denmark)
- Anthony Sinisuka Ginting (Indonesia)
- Jonatan Christie (Indonesia)
- Ng Ka Long Angus (Hong Kong)
- Lee Zii Jia (Malaysia)
Tunggal Putri
- Tai Tzu Ying (Taiwan)
- Akane Yamaguchi (Jepang) / mundur
- Nozomi Okuhara (Jepang) / mundur
- Ratchanok Intanon (Thailand)
- Carolina Marin (Spanyol)
- Pusarla V. Sindhu (India)
- An Se Young (Korea Selatan)
- Michelle Li (Kanada)
Ganda Putra
- Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo (Indonesia) / mundur
- Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan (Indonesia)
- Takeshi Kamura/Keigo Sonoda (Jepang) / mundur
- Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe (Jepang) / mundur
- Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (Indonesia)
- Lee Yang/Wang Chi-Lin (Taiwan)
- Choi Solgyu/Seo Seung Jae (Korea Selatan)
- Aaron Chia/Soh Wooi Yik (Malaysia)
Ganda Putri
- Yuki Fukushima/Sayaka Hirota (Jepang) / mundur
- Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara (Jepang) / mundur
- Lee So Hee/Shin Seung Chan (Korea Selatan)
- Kim So Yeong/Kong Hee Yong (Korea Selatan)
- Greysia Polii/Apriyani Rahayu (Indonesia)
- Chang Ye Na/Kim Hye Rin (Korea Selatan)
- Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai (Thailand)
- Nami Matsuyama/Chiharu Shida (Jepang)/ mundur
Ganda Campuran
- Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai (Thailand)
- Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti (Indonesia)
- Yuta Watanabe/Arisa Higashino (Jepang) / mundur
- Seo Seung Jae/Chae Yujung (Korea Selatan)
- Chan Peng Soon/Goh Liu Ying (Malaysia)
- Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja (Indonesia)
- Marcus Ellis/Lauren Smith (Inggris)
- Tang Chun Man/ChinaTse Ying Suet (Hong Kong)
Editor: Ibnu Azis