tirto.id - Pertandingan babak 16 besar Piala Dunia 2018 antara Spanyol melawan tuan rumah Rusia akan digelar di Luzhniki Stadium, Minggu (01/07/2018) pukul 21.00 WIB. Penyerang mereka, Artem Dzyuba merasa senang saat timnya berhadapan dengan Spanyol. Menurutnya, kesempatan ini merupakan sesuatu yang langka.
"Hanya ketika Anda sedang bertempur dengan yang terbaiklah Anda akan merasa betapa berharganya Anda ini. Saya senang karena akan bermain menghadapi Sergio Ramos dan Gerard Pique. Ini adalah kesempatan sekali seumur hidup. Kita lihat siapa pemenangnya," katanya.
Penyerang Zenit St. Petersburg yang telah mencetak 2 gol di Piala Dunia pertamanya ini begitu antusias. Ia pun menyadari jika melawan Spanyol pada babak 16 besar adalah pekerjaan yang sulit. Namun, meskipun Spanyol menjadi favorit juara, ia sudah tahu apa yang akan dilakukan pada pertandingan nanti.
“Saya pikir Spanyol tidak sedang mengalami krisis. Mereka adalah tim hebat. Kesalahan di babak grup tidak bisa dijadikan ukuran. Kami paham apa yang harus kami lakukan untuk menghadapi Spanyol, tapi tentu saja merekalah unggulannya. Kami tahu pertandingan ini akan sulit dan kami ingin berterima kasih pada Uruguay yang telah mengajari kami pelajaran yang berharga,” tambahnya.
Hal senada dilontarkan oleh gelandang Aleksandr Erokhin. Meskipun harus berhadapan dengan juara Piala Dunia 2010 dan juara Piala Eropa 2012, ia mengaku tak takut.
“Kami tidak takut Spanyol! Tentu saja, ada semacam kegugupan sebelum pertandingan tetapi itu lebih seperti kegembiraan. Ini adalah pertandingan sistem gugur dan peluang dalam situasi ini sebelum kick-off selalu sama. Kami bermain melawan Spanyol belum lama ini dalam pertandingan persahabatan yang berakhir seri 3-3,” sebut pemain kelahiran 13 Oktober 1989 itu.
Rusia memiliki pengalaman berharga kala menahan imbang Sergio Ramos dan kawan-kawan pada pertandingan uji coba November 2017 lalu. Mereka berhasil menahan seri Spanyol dengan skor 3-3. Kekalahan telak atas Uruguay di pertandingan terakhir penyisihan akan menjadi pelajaran berharga bagi Sbornaya.
Apalagi, lolosnya Rusia ke babak 16 besar juga menjadi prestasi tersendiri. Terakhir Rusia lolos ke babak 16 besar terjadi 32 tahun lalu yakni pada Piala Dunia 1986, itu pun saat masih bernama Uni Soviet.
Editor: Hendi Abdurahman