Menuju konten utama

Jelang Ramadan, Kemendag Sebut Harga Bahan Pokok Masih Stabil

Setelah pemantauan di beberapa daerah, Kemendag klaim harga bahan pokok masih relatif stabil dan pasokan aman dalam beberapa bulan ke depan.

Jelang Ramadan, Kemendag Sebut Harga Bahan Pokok Masih Stabil
Ilustrasi. Sekjen Kemendag Karyanto Suprih bersama Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumut Alwin, melakukan sidak bahan pokok gula di pasar modern di Medan, Selasa (17/4/2018). ANTARA FOTO/Septianda Perdana.

tirto.id -

Menjelang bulan Ramadan, Kementerian Perdagangan menjelaskan harga bahan pokok masih relatif stabil dan pasokan aman dalam beberapa bulan ke depan. Hal ini berdasar hasil pemantauan di beberapa daerah seperti di pasar tradisional Pekanbaru, Riau, seperti Pasar Sukaramai dan Pasar Cik Puan.

Staf Ahli Bidang Hubungan Internasional Kementerian Perdagangan Dody Edward mengatakan bahwa pihaknya tengah fokus untuk melakukan Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) di berbagai wilayah, dan juga melakukan pemantauan langsung harga dan ketersediaan bahan pokok di pasar konsumen.

Dodi mengatakan pihaknya akan terus bersinergi dengan pemerintah daerah dan para pelaku usaha untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pasokan barang kebutuhan pokok (bapok).

"Kemendag bersama seluruh pemangku kepentingan harus bekerja sama menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pasokan khususnya di Provinsi Riau," kata Dody, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa (24/4/2018).

Kementerian Perdagangan menyiapkan empat langkah untuk mengamankan bulan Ramadan yang jatuh pada Mei 2018, di antaranya adalah penguatan regulasi yaitu pendaftaran pelaku usaha bapok, harga acuan dan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras, penataan dan pembinaan gudang, serta perdagangan antarpulau.

"Sejauh ini, tercatat para pedagang yang mendaftarkan usahanya di Kemendag masih terus kita dorong. Hal ini tentu karena banyaknya kebijakan yang baru sehingga kita perlu terus-menerus memfasilitasi sehingga kebijakan tersebut dapat diketahui secara luas oleh masyarakat," ungkap Dody.

Kemudian, melakukan Rapat Koordinasi (Rakor) dengan Pemerintah Daerah, instansi terkait, dan pelaku usaha. Selain itu, fasilitasi dengan BUMN dan pelaku usaha, serta penugasan BULOG. Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) di 34 provinsi telah dimulai sejak H-45 puasa.

Langkah ketiga, melalui Pemantauan dan Pengawasan yang akan dilakukan oleh Eselon I Kementerian Perdagangan bersama Satgas Pangan di seluruh wilayah Indonesia untuk memastikan ketersediaan pasokan, stabilisasi harga, dan termasuk menjamin pendistribusian bapok.

Keempat, melalui Upaya Khusus, yaitu penetrasi pasar ke pasar rakyat dan toko swalayan.

"Mulai sekarang perlu diantisipasi secara lebih intens, apalagi saat ini sudah H-23 memasuki bulan puasa. Kita perlu pastikan kecukupan pasokan dan harga yang stabil di propinsi Riau," kata Dody.

Baca juga artikel terkait KEBUTUHAN BAHAN POKOK

tirto.id - Ekonomi
Sumber: antara
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri