tirto.id - Pemesanan kamar hotel di Yogyakarta mencapai 80 persen menjelang puncak Hari Raya Natal dan musim libur Tahun Baru 2017.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY, Istijab M Danunagoro di Yogyakarta, Senin (5/12/2016) menyampaikan kenaikan reservasi hotel itu terjadi pada periode 25 Desember sampai 2 Januari 2017 di daerah ring satu Yogyakarta kawasan Malioboro dan sekitarnya.
"Reservasi meningkat 40 persen dari rata-rata hari biasa," katanya.
Kenaikan pemesanan hotel juga terjadi kawasan ring dua yang mencapai 70 persen dan ring tiga termasuk area Prawirotaman dan Kaliurang masih mencapai 50 persen.
Istijab menyebutkan hotel-hotel di Yogyakarta telah menyiapkan berbagai paket menginap dengan inovasi yang berbeda. Dengan demikian diharapkan dapat terus meningkatkan okupansi kamar hotel hingga puncak Natal dan Tahun Baru.
Guna menghindari pemesanan kamar hotel yang tidak jelas, menurut dia, beberapa hotel mulai menerapkan ketentuan uang muka (DP), dengan kisaran 30-50 persen dari tarif yang ditentukan.
Melengkapi pernyataan Istijab, Wakil ketua PHRI DIY Herman Tony berharap pemilik bisnis perhotelan di DIY tidak menaikkan harga berlebihan menjelang musim ramai pengunjung pada akhir tahun ini yang telah disepakati tidak lebih dari 10-50 persen atau Rp100 ribu- Rp400 ribu dari tarif biasa.
"Biasanya ada yang 25 persen dan ada yang 50 persen, tetapi sampai sekarang belum ada yang menaikkan tarif," kata dia.
Meski demikian, Herman pesimistis pemesanan kamar hotel untuk perayaan Natal dan Tahun baru mendatang, tidak akan sebanyak pemesanan tahun lalu yang mampu mencapai 100 persen. Selain disebabkan terus bertambahnya jumlah pembangunan hotel di daerah setempat, juga disebabkan adanya potensi cuaca ekstrem menjelang puncak musim hujan.
"Karena cuaca belum mendukung dan curah hujan tinggi saya pesimistis okupansi bisa 100 persen seperti tahun-tahun sebelumnya," kata dia.
Sumber: Antara
Penulis: Agung DH
Editor: Agung DH