tirto.id - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Menteri PUPR) Basuki Hadimuljono mengakui saat ini sedang menyiapkan jalan tol sepanjang 3 sampai 6 kilometer di sekitar Colomadu, Karanganyar, sampai sebelum Delanggu, Klaten di Jawa Tengah. Hal itu dilakukan sebagai jalur alternatif mudik pada Lebaran 2023.
“Akan kami siapkan untuk mudik sehingga bisa mengatasi kemacetan di Kartosuro,” kata Basuki dalam konferensi pers kunjungan kerja ke Jalan Tol Solo-Yogyakarta, dikutip dari Antara, Senin (27/2/2023).
Dia menjelaskan, waktu tempuh yang bisa dihemat dengan menggunakan jalan alternatif ini akan bergantung pada kepadatan lalu lintas saat Lebaran 2023, sarana tambahan, pengaturan, dan perilaku pengendara. Jalan Tol Karanganyar-Klaten merupakan bagian dari ruas Jalan Tol Solo-Yogyakarta-Kulon Progo yang sedang dibangun pemerintah.
Lebih lanjut, pengadaan lahan seksi 1 tol ini berupa jalan Kartasura-Purwomartani telah diselesaikan hingga 94 persen. Basuki menambahkan Jalan Tol Solo-Yogyakarta merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) super prioritas karena akan meningkatkan kegiatan ekonomi di Jawa Tengah dan Yogyakarta.
“Setelah selesai tanahnya, progres fisiknya sudah 49 persen, sehingga tinggal 51 persen dan insya Allah Desember selesai,” imbuhnya.
Sementara itu, pemerintah berencana membangun jalan tol yang menghubungkan Yogyakarta-Solo-Semarang. Dia menuturkan tol tersebut diharapkan bisa mendukung pariwisata di ketiga daerah. Terutama dengan bersandarnya kapal kapal pesiar yang membawa turis mancanegara di Pelabuhan Tanjung Emas.
“Mudah-mudahan nanti turis juga menginap di Magelang atau Yogyakarta, karena semua sudah terkoneksi. Ini sangat ditunggu masyarakat menurut saya, karena LHR (lalu lintas harian rata-rata) Solo-Yogyakarta lebih dari 25 ribu,” pungkasnya.
Untuk diketahui, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi arus mudik lebaran 2023 mencapai 80 juta orang. Pemicunya adalah kasus COVID-19 menurun, tidak adanya PPKM dan keadaan ekonomi yang membaik.
“Pengelolaan arus mudik dan balik lebaran tahun ini sangat menantang yaitu bagaimana mengendalikan lonjakan pergerakan orang yang lebih besar dari tahun lalu, yang prediksinya mencapai 80 juta orang. Lonjakan ini diprediksi akan terjadi karena tahun ini kasus Covid menurun, sudah tidak ada PPKM, dan keadaan ekonomi membaik,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam keterangan resminya akhir pekan lalu, Jumat (17/2/2023).
Mengantisipasi kondisi tersebut, Kemenhub mulai melakukan berbagai langkah untuk menyiapkan penyelenggaraan angkutan lebaran 2023 sejak awal tahun. Hal ini dilakukan agar momen mudik lebaran yang berlangsung pada Aprol dapat berjalan dengan selamat, aman, nyaman dan terkendali. Adapun langkah yang disiapkan Kemenhub, diantaranya menyiapkan survey potensi pergerakan mobilitas masyarakat, melaksanakan inspeksi keselamatan (ramp check) pada sarana transportasi baik darat, laut, udara dan kereta api.
Pada sektor darat, Kemenhub bekerja sama dengan KemenPUPR dan Korlantas Polri untuk melakukan pengecekan kondisi jalur di daerah Pantai Selatan, dan Pantai Utara Jawa. Pihaknya juga telah mengidentifikasi sejumlah titik krusial yang berpotensi menjadi masalah jika tidak ditangani dengan baik.
"Jalur tol Jakarta ke arah Jawa tengah, dimana tol Cipali menjadi titik krusial di arus mudik maupun balik," ungkapnya.
Tak hanya itu, pihaknya telah menyiapkan regulasi tetapi penerapan rekayasa lalu lintas maupun pengawasan dan penindakan dilakukan oleh Korlantas Polri. Kemudian adanya penambahan rest area di jalur tol dari Jakarta ke arah timur karena dinilai jumlahnya kurang.
Editor: Intan Umbari Prihatin